Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komunitas Buleut Ajak Anak Main di Luar

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Ilustrasi anak bermain ayunan. AP/Kevin Frayer
Ilustrasi anak bermain ayunan. AP/Kevin Frayer
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketika dunia teknologi memasuki rumah-rumah, anak-anak menjadi betah di rumah dengan bermain game atau game online di Internet. Permainan itu justru membuat anak-anak kurang peduli terhadap kehidupan sekitar, bahkan cenderung membentuk anak menjadi super-egois.

Berdasarkan keprihatinan tersebut, pada 1 April 2012, Komunitas Buleut didirikan dengan tujuan menjadikan anak-anak pintar bersosialisasi dengan mengajak mereka kembali bermain ke luar. "Kami ingin anak-anak menggerakkan badan, mencintai alam dan bersosialisasi," kata Dhea Karlina Irwanto, pengurus Komunitas Buleut, saat di hubungi di Antapani Bandung, Selasa, 25 Desember 2012.

Menurut dia, nama Buleut itu sendiri adalah singkatan dari budak leutik yang diambil dari bahasa Sunda yang artinya anak kecil. "Bersama Buleut kami ingin berbagi bersama, menjadikannya wadah bermain, dan berkarya," katanya.

"Dengan kegiatan ini, kami bukan ingin anak-anak tidak melek teknologi, tapi waktu mereka harus dibagi juga untuk bersosialiasi di luar, " kata Dhea. Menurut dia, mereka harus belajar teknologi, bermain komputer, namun harus seimbang dengan aktivitas di luar rumah dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

Tak heran, kegiatan reguler Buleut terbagi antara bermain, bersosialisasi berbagi, dan berkarya. Kegiatan itu biasanya dilakukan di panti asuhan, panti asuhan anak jalanan, pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah luar biasa (SLB) di Bandung dan sekitarnya.

Karena komunitas ini merangkul anak-anak pra-TK, kata Dhe, mereka juga menggelar kegiatan baca-tulis, berkarya, sosial, dan tamasya. Lokasi kegiatan bisa di Perpustakaan Baca-baca, Sekolah Taman, Komplek Studio Jeihan, Jl. Padasuka no 147.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak di sekitar kompleks Sekolah Taman. Di sana terdapat perpustakaan yang menyediakan ratusan buku, dari buku cerita, novel, dan buku pelajaran. Di Kompleks Studio Jeihan juga ada pendopo yang cukup luas yang digunakan sebagai tempat bermain anak-anak.

Tak hanya itu, Buleut menggelar bioskop keliling dengan memutar film-film yang bertemakan anak, keluarga, dan film dokumenter yang menghibur dan edukatif. Bioskop keliling rutin digelar setiap 3 bulan sekali. Konsepnya layar tancap keliling, sehingga selain melibatkan anak-anak, warga, dan penjual jajanan rakyat di sekitar lokasi pemutaran film juga ikut dilibatkan.

Menurut Dhea, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana hiburan alternatif bagi warga, terutama anak-anak. Jumlah anggotanya mencapai puluhan, dari mahasiswa hingga guru. Untuk menggelar semua kegiatan di atas, dananya didapat dari saweran dan para donatur. "Kami ingin kegiatan ini terus hidup, agar anak-anak tumbuh dengan mental sosial yang baik," ujar Dhea.

Beberapa anggota Buleut menjadikan komunitas itu sebagai tempat belajar untuk mengenal anak kecil, seperti yang dilakukan Arfan, anggota Buleut. Dia mengaku sebelumnya tak menyukai anak kecil, karena mereka identik dengan kenakalan. "Tapi setelah bergabung dengan Buleut, saya semakin menyukai anak kecil," kata Arfan.

INDAH KARIMATUNNISA | ENI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

1 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

17 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

25 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

28 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

37 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

37 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

37 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

54 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

58 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.