Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Autisma Ternyata Bisa Sembuh

image-gnews
zazzle.com
zazzle.com
Iklan

TEMPO.CO - Beberapa anak yang secara akurat terdiagnosa Autisme diduga dapat sembuh yang ditandai dengan hilangnya gejala dan diagnosa Autisme ketika mereka mulai tumbuh besar. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika terhadap 112 anak dengan Autisme telah mematahkan kepercayaan sebelumnya, bahwa Autisme diderita seumur hidup.

Meskipun tidak dijabarkan secara konklusif, penelitian yang diterbitkan di Jurnal Psikologi Anak dan Psikiatri menyatakan bahwa sebagian anak akan sembuh dari Autisme. Meski begitu, para ahli menyatakan, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini.

"Meskipun diagnosa autisme biasanya tidak hilang dari waktu ke waktu, tapi temuan ini menunjukkan bahwa ada rentang kemungkinan yang sangat luas untuk berubah, dari kepercayaan sebelumnya yang menyatakan tidak mungkin," ujar Dokter Thomas Insel, Direktur Institut Kesehatan Mental Nasional Amerika, kepada situs berita BBC News, Rabu 16 Januari 2013.

Dokter Deborah Fein dan timnya dari University of Connecticut mempelajari 34 anak yang saat kecilnya terdiagnosa autisme. Namun begitu 34 anak itu memasuki usia sekolah, gejala autisme yang mereka alami secara perlahan mulai berkurang.

Pada tes dan pengamatan kemampuan kognitif, serta laporan dari orang tua mereka, 34 anak tersebut tidak memiliki gejala atau kekhususan saat di sekolah. Layaknya teman sekelas mereka, 34 anak itu secara kasat mata tidak berbeda dengan anak normal lainnya di kelas mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak - anak yang terdiagnosa autisme itu tidak menunjukkan tanda - tanda permasalahan dengan bahasa, komunikasi, pengenalan wajah, atau interaksi sosial. Sebagai perbandingan, tim peneliti juga mempelajari 44 anak lain dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat IQ non verbal namun memiliki diagnosa autisme tingkat tinggi, yang dianggap dapat mempengaruhi kondisi 34 anak tersebut.

Hasilnya menunjukkan, bahwa 34 anak dengan autisme yang belajar dan berinteraksi dalam lingkup normal yang optimal memiliki defisit interaksi sosial yang lebih sedikit dibandingkan dengan 44 anak dengan terdiagnosa autisme tinggi di kelompok yang satunya. Meski begitu, mereka masih memiliki gejala autisme ringan seperti perilaku repetitif dan masalah komunikasi yang sebagian agak parah.

Karena itu, para peneliti kembali memeriksa ketepatan diagnosa awal mereka terhadap 34 anak dengan autisme yang menjadi subjek penelitian. Tapi hingga diagnosa ulang dilakukan, Deborah Fein dan tim penelitinya menegaskan, tidak menemukan kejanggalan atau sesuatu yang salah dalam diagnosa mereka.

CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.