Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Tahun Kemoterapi, Ternyata Tidak Ada Kanker  

Editor

Amirullah

image-gnews
sterileeye.com
sterileeye.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah sakit di Swedia melakukan kemoterapi selama dua tahun kepada seorang perempuan. Belakangan disadari pasien tersebut tidak mempunyai kanker. Dia pun mengalami sejumlah efek samping yang tidak bisa disembuhkan.

Perempuan berusia 60 tahun itu sebelumnya telah berjuang melawan kanker payudara. Ketika dia berobat di rumah sakit, dia mengeluh memiliki nyeri punggung. Dokter yang menanganinya khawatir kanker telah menyebar pada tubuh si pasien. Kata dokter, pemindaian sinar-X yang dilakukan saat itu mengindikasikan bahwa pasien terkena tumor pada liver dan organ-organ penting lainnya.

Dengan segera, dokter pun memberikan pengobatan dengan penuh semangat. Selain kemoterapi, sebagaimana diberitakan Medical Daily pada Sabtu, 19 Januari 2013, dokter melakukan radiasi dan pemberian hormon kortison. Cara itu membuat efek samping yang melemahkan si pasien.

Belakangan, saat diteliti, dokter menemukan bahwa apa yang mereka sangka tumor pada pemindaian sinar-X yang pertama ternyata bukanlah tumor. Tidak begitu jelas apa, namun itu bukan tumor. Tidak begitu jelas juga bagaimana kesalahan itu terjadi begitu lama, bahkan selama dua tahun. Yang jelas, kini perempuan itu merasakan efek samping pengobatan yang tidak bisa disembuhkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efek itu antara lain perempuan itu mengalami tulang rapuh, dan penekanan tulang belakang. Kemoterapi juga menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tertentu pada otaknya, yang menyebabkan dia kehilangan keterampilan dan kontrol atas tangannya. Atas kasus tersebut, pihak rumah sakit telah melaporkannya kepada Badan Nasional Kesehatan dan Kesejahteraan Swedia.

Sebelumnya dilaporkan, rumah sakit yang sama juga menimbulkan bencana medis pada tahun lalu, di mana pembedahan telah menggeser pinggul seorang perempuan berusia 30 tahun. Saat itu pasien datang ke rumah sakit untuk menghilangkan pertumbuhan kecil pada pinggulnya. Meskipun dokter mencoba untuk membenarkan kembali pinggulnya, si pasien mengalami infeksi akibat prosedur tersebut.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.