TEMPO.CO, Jakarta - Saat sedang tidak enak badan, seperti terserang flu, sering kali muncul keinginan untuk menyegarkan badan dengan peregangan otot-otot tubuh. Kita berharap, dengan stretching, badan jadi terasa lebih enak.
Namun ternyata, berolahraga di kala sakit justru kontraproduktif untuk proses penyembuhan. Menurut dokter Zaenal Abidin, Ketua Bidang Sport Science Komite Olahraga Nasional Indonesia, saat sedang sakit, yang dibutuhkan adalah beristirahat. “Harus lebih banyak tidur,” kata Zainal kepada Tempo di ruang kerjanya di kantor KONI, Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Hal itu tidak hanya berlaku untuk orang yang menderita sakit berat sehingga harus dirawat di rumah sakit, tapi juga yang hanya sekadar sakit ringan seperti flu. Namun, menurut Zaenal, kalau hanya sakit flu, tidak akan merusak seluruh tatanan tubuh. “Flu paling hanya dua-tiga hari, jadi olahraganya tunggu saja bila sudah sembuh,” kata dokter spesialis gizi klinik ini. Bahkan, dia dengan tegas menyatakan, “Haram hukumnya berolahraga saat sakit.”
Menurut Fitday.com, berolahraga akan memberikan efek negatif pada tubuh yang sakit. Ketika berolahraga, yang terjadi, detak jantung akan meningkat, demikian pula dengan suhu tubuh. Pada saat yang sama, tubuh juga membakar energi dengan lebih cepat.
Keringat yang dihasilkan ketika berolahraga justru akan menyebabkan tubuh kehilangan air. Dalam kondisi sehat, berkeringat tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, jika sedang sakit, akan berdampak negatif. Padahal, saat sakit, yang diperlukan adalah mempertahankan cairan pada tubuh agar tidak berkurang.
Penjelasan serupa, yang melarang berolahraga di kala sakit, juga dikemukakan oleh Keith Veselik, direktur perawatan dari Loyola University Health System. Seperti dikutip Zeenews.com, saat sakit, tubuh sedang berjuang melawan penyakit. Karena itu, tubuh membutuhkan banyak energi. “Berolahraga justru akan menambah stres. Di samping itu, bisa berbahaya bagi kesehatan jantung,” kata Veselik.
Meskipun Veselik memberikan batasan, olahraga masih baik bagi tubuh sepanjang orang tersebut menderita sakit pada bagian atas leher, seperti sakit tenggorokan atau flu. Misalnya Anda bosan hanya berada di tempat tidur sepanjang hari, tidak ada salahnya untuk sedikit melakukan olahraga. “Tapi jangan berharap melakukannya dengan energi yang sama saat Anda tidak sedang sakit,” katanya.
Namun, untuk sakit-sakit tertentu, olahraga tidak saja kontraproduktif, tapi juga berbahaya bagi tubuh. Veselik mengatakan, untuk demam, sesak napas, nyeri, diare, muntah-muntah, dan juga pusing, olahraga harus dihindari.
IQBAL MUHTAROM