TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran sosialita yang kini marak dan menjadi fenomena disikapi Poppy Dharsono dengan sangat bijak. “Ya, wajar di luar negeri pun ada yang namanya kaum jetset dengan sifat dasarnya berkumpul dengan kalangannya saja.”
Dia juga menerangkan, “Dalam bahasa saya, ya, sosialita gaek lebih "bertaring", maksudnya adalah dari sisi positif. Kalau melihat bagaimana sosialita gaek, kiprah mereka dalam bidang sosial luar biasa. Selalu sarat dengan misi kemanusiaan di sana-sini. Yang sekarang pun sering membuat charity, hanya saja tidak sehebat sosialita gaek.”
Pada zaman dulu, dia mengatakan, setiap event atau ajang kumpul-kumpul yang melibatkan para tamu penting, seperti para istri menteri, pejabat, pengusaha, dan duta besar, selalu memiliki passion kemanusiaan yang kuat. Tak heran, bermula dari sekadar kumpul-kumpul, akhirnya kelompok ini melahirkan berbagai ide pembentukan yayasan di berbagai bidang.
“Lagi-lagi mereka membuat yayasan dari berbagai penyakit yang bentuknya kepedulian. Saya kagum mereka membentuknya dengan hati dan terbukti bertahan hingga sekarang. Ini yang saya maksud bertaring atau bernyali. Kinerja mereka teruji.”
Sayang, dia enggan menyebutkan dengan jelas siapa saja para sosialita gaek tersebut. Sambil tersenyum, dia hanya bilang, “Pokoknya mereka yang pada tahun 80 hingga awal 90-an. Kalau bikin acara selalu misinya kemanusiaan dan perdamaian.”
HADRIANI P
Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Wanda Hamidah: Doa Uje Selalu Bikin Nangis
Susno Duadji Tak Bisa Tidur di Persembunyiannya
Hari Ini Calon Lurah di Jakarta Uji Kompetensi
Jokowi Tentang Penasihat Ahok Jadi Komisaris MRT