Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Ekstrim Sebabkan Batu Empedu

image-gnews
Sebuah kentang panggang bisa jadi perusak diet. Namun dengan kulitnya, kentang panggang mengandung 4 gram serat yang baik untuk diet. Huffingtonpost.com
Sebuah kentang panggang bisa jadi perusak diet. Namun dengan kulitnya, kentang panggang mengandung 4 gram serat yang baik untuk diet. Huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku diet yang terlalu ekstrim mengurangi asupan kalori berisiko menderita batu empedu. Sebuah penelitian terbaru dari Karolinska Institut, Swedia menyebutkan, penurunan berat badan yang ekstrim karena diet rendah kalori mempengaruhi asupan garam ke kantong empedu. Sehingga ikut mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.

Bila dibiarkan terus-menerus, kekurangan asupan garam dapat mengakibatkan pengosongan kantung empedu yang kemudian menyebabkan timbulnya batu empedu. "Satu penyebabnya karena pelaku diet rendah kalori terlalu cepat kehilangan berat badan," ujar Dokter Kari Johansson, peneliti utama di Karolinska Institut, Senin, 10 Juni 2013.

Johansson dan beberapa rekannya mengadakan penelitian terhadap 6.640 pelaku diet. Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, pelaku diet kalori super ketat yang hanya mengkonsumsi makanan cair 500 kalori per hari selama 10 pekan. Kedua, pelaku diet dengan pola makan seimbang, mengkonsumsi 1.200-1.500 kalori per hari, sepanjang 3 bulan.

Diet kalori ekstrim ternyata dapat menurunkan berat badan hingga 30 kilogram dalam 3 bulan. Sementara kelompok diet makanan seimbang hanya turun 7 kilogram dalam 3 bulan. Setelah dipantau selama setahun, 48 orang yang melakukan diet kalori secara ekstrim ternyata menderita batu empedu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena itu, pelaku diet kalori harus berada di bawah pengawasan dokter gizi klinis atau nutrisian untuk menghindari diet kalori yang berlebihan," ujar Johansson dalam kesimpulan penelitiannya yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity. "Mereka harus diberitahu tentang risiko diet rendah kalori yang hasilnya juga kurang efektif."

REUTERS | CHETA NILAWATY

Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas


Baca juga:

Jangan Minum Air Es

Waspada Minum Saat Berolahraga

Begini Sejarah Tumor pada Manusia

Kisah Anak-anak Survivor Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

29 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

44 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

51 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

56 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?