TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku diet yang terlalu ekstrim mengurangi asupan kalori berisiko menderita batu empedu. Sebuah penelitian terbaru dari Karolinska Institut, Swedia menyebutkan, penurunan berat badan yang ekstrim karena diet rendah kalori mempengaruhi asupan garam ke kantong empedu. Sehingga ikut mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
Bila dibiarkan terus-menerus, kekurangan asupan garam dapat mengakibatkan pengosongan kantung empedu yang kemudian menyebabkan timbulnya batu empedu. "Satu penyebabnya karena pelaku diet rendah kalori terlalu cepat kehilangan berat badan," ujar Dokter Kari Johansson, peneliti utama di Karolinska Institut, Senin, 10 Juni 2013.
Johansson dan beberapa rekannya mengadakan penelitian terhadap 6.640 pelaku diet. Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, pelaku diet kalori super ketat yang hanya mengkonsumsi makanan cair 500 kalori per hari selama 10 pekan. Kedua, pelaku diet dengan pola makan seimbang, mengkonsumsi 1.200-1.500 kalori per hari, sepanjang 3 bulan.
Diet kalori ekstrim ternyata dapat menurunkan berat badan hingga 30 kilogram dalam 3 bulan. Sementara kelompok diet makanan seimbang hanya turun 7 kilogram dalam 3 bulan. Setelah dipantau selama setahun, 48 orang yang melakukan diet kalori secara ekstrim ternyata menderita batu empedu.
"Karena itu, pelaku diet kalori harus berada di bawah pengawasan dokter gizi klinis atau nutrisian untuk menghindari diet kalori yang berlebihan," ujar Johansson dalam kesimpulan penelitiannya yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity. "Mereka harus diberitahu tentang risiko diet rendah kalori yang hasilnya juga kurang efektif."
REUTERS | CHETA NILAWATY
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Jangan Minum Air Es
Waspada Minum Saat Berolahraga
Begini Sejarah Tumor pada Manusia
Kisah Anak-anak Survivor Kanker