TEMPO.CO , Illinois - Seseorang yang menjadi korban perceraian saat usia muda memiliki hubungan bermasalah dengan orang tua lebih parah dibandingkan dengan korban perceraian saat usia semakin besar.
Perceraian memiliki dampak hubungan anak-orang tua yang lebih besar saat itu terjadi dalam beberapa tahun pertama kehidupan anak. Dampak akan lebih kecil bila perceraian terjadi saat anak berusia lebih besar, misalnya 3-5 tahun.
“Dengan mempelajari tentang variasi dalam perceraian orang tua, peneliti akan mengetahui bagaimana kualitas hubungan masyarakat,” ujar Dr. Chris Fraley, dari Universitas Illnois, AS, seperti dikutip Daily Mail, Senin, 1 Juli 2013.
Dalam penelitian yang ditulis dalam buletin Personality and Social Psychology ini, Dr. Fraley dan rekannya, Marie Heffernan, meneliti hubungan antara waktu perceraian dan efeknya pada hubungan anak dan orang tua,serta perbedaan hubungan anak-ibu dan anak-ayah.
Dari sini juga ditemukan, mereka lebih merasa tidak aman pada ayah dibandingkan dengan ibu. Ternyata ini dipengaruhi oleh hak asuh. Sebagian besar peserta, yakni 74 persen telah tinggal bersama ibu setelah orang tua bercerai. Dan 11 persen tinggal bersama ayah. Sisanya, tinggal dengan kakek-nenek atau wali lain.
Para peneliti menemukan bahwa orang lebih cenderung memiliki hubungan yang tidak aman dengan ayah jika mereka tinggal bersama ibu. Dan, begitu pula sebaliknya.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal