Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Layanan Paliatif Masih Dilematis di Indonesia

Editor

Pruwanto

image-gnews
Kantor pusat Yayasan Livestrong, lembaga amal yang didirikan Lance Armstrong untuk membantu survivor kanker pada tahun 2004, di Austin, Texas. Lance Armstrong pernah divonis menderita kanker, namun ia berhasil sembuh dan karirnya meningkat dengan menjuarai Tour de France tujuh kali berturut-turut (1999 hingga 2005), hingga akhirnya skandal penggunaan obat-obatan penambah performa menimpanya 2012 silam. REUTERS/Spencer Selvidge
Kantor pusat Yayasan Livestrong, lembaga amal yang didirikan Lance Armstrong untuk membantu survivor kanker pada tahun 2004, di Austin, Texas. Lance Armstrong pernah divonis menderita kanker, namun ia berhasil sembuh dan karirnya meningkat dengan menjuarai Tour de France tujuh kali berturut-turut (1999 hingga 2005), hingga akhirnya skandal penggunaan obat-obatan penambah performa menimpanya 2012 silam. REUTERS/Spencer Selvidge
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Paliatif berkembang sejak zaman perang di Inggris. Namun di Indonesia layanan bagi pasien penderita penyakit yang mengancam jiwa dan keluarga, ini baru diterima sebagian masyarkat Indonesia.

"Pemahaman keluarga pasien, kematian itu menakutkan dan masih banyak yang menolak kondisi paliatif pasien," ujar Susi Susilowati, suster di Yayasan Rumah Rachel dalam acara Sehati Bersama di kantor Novartis, Selasa, 16 Juli 2013. Yayasan Rumah Rachel merupakan pegiat layanan paliatif anak sejak 2006.

Paliatif, menurut Badan Kesehatan Dunia, merupakan asuhan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya dalam menghadapi masalah penyakit yang mengancam jiwa. Bahasa kasarnya, perawatan menjelang kematian. Memang konsep kematian masih tabu di Indonesia. Akibatnya layanan paliatif masih dipahami secara berbeda antara keluarga, masyarakat, dan pemangku kepentingan.

Perbedaan pemahaman itu bisa diselesaikan apabila tahu kuncinya. Susi mengatakan pengasuh pasien utama merupakan kunci layanan paliatif agar bisa diterima oleh keluarga.  Karena itu, Susi menyarankan adanya pendekatan terhadap pengasuh pasien utama. "Pegang kuncinya yaitu orang yang merawat pasien secara langsung," kata perempuan yang sudah terjun ke layanan paliatif sejak 2006 itu.

Kunci tersebut memudahkan jalur perawatan diterima keluarga. Walaupun belum semua keluarga di Indonesia menggunakan pengasuh pasien utama untuk penyakit semacam itu. Namun bagi keluarga yang sudah menggunakan jasanya, pemegang keputusan dalam keluarga bisa menerima metode paliatif bagi pasien atas masukan mereka. Dengan begitu pasien tidak perlu lagi menjalani layanan kuratif yang dimaksudkan sebagai upaya penyembuhan. Mereka hanya berfokus pada persiapan menjelang kematian.

Kondisi pasien paliatif memang beragam. Namun rata-rata, pasien merupakan penderita kanker yang berujung kematian. Untuk pasien HIV positif,  ada perubahan kondisi usia harapan hidup. Perbaikan gizi buruk dan terapi ARV yang lebih rutin menjadikan kondisi pasien lebih normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun ada persoalan lain yang muncul dalam penerapan paliatif ini. Penderita kanker stadium akhir atau penderita AIDS biasanya kesakitan di atas rata-rata oleh penyakit yang menyerangnya. Morfin merupakan pendekatan yang biasanya dipakai untuk mengurangi rasa nyeri. Pasien membutuhan dosis yang tepat untuk mengirangi rasa nyeri itu. "Sayangnya di Jakarta, morfin hanya ditemukan di satu rumah sakit, " kata Rina Wahyuni, suster paliatif lain.

Padahal penggunaan morfin sering kali menjadi kontroversi dalam keluarga. Lagi-lagi, keluarga menganggap morfin sebagai barang yang menakutkan.

Pengampu layanan inipun tak lepas dari tantangan. Dekatnya hubungan layanan ini dengan kematian membuat para pekerjanya harus terbiasa bertatapan langsung dengan korban yang meninggal. Karena itu, Program Manajer Yayasan Rumah Rachel, Nurhanita menganggap pentingnya memastikan anggota timnya benar-benar siap mental menghadapinya. "Kami punya selfcare untuk membuat anggota tim tetap terjaga kewarasannya," ujar dia.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

26 Januari 2019

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.


10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

17 September 2017

Ilustrasi lemon. Shutterstock
10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.


Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

14 September 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.


Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

19 Juli 2017

sxc.hu
Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.


Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

19 Juli 2017

Ilustrasi diet. shutterstock.com
Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.


Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

19 Juli 2017

Ilustrasi olahraga berlebihan. shutterstock.com
Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.


Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

12 Juli 2017

lifedynamix.com
Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.


Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

24 Juni 2017

lifedynamix.com
Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.


Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

21 Juni 2017

Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.


Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

16 Juni 2017

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.