TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan terdengar lebih menyeramkan dari kasus bunuh diri. Padahal, jumlah kasus bunuh diri lebih banyak dari pembunuhan. Menurut data di Amerika, lebih dari sepertiga dari 100 ribu orang mati bunuh diri. Jadi, setiap terjadi dua pembunuhan, terdapat tiga orang yang bunuh diri.
"Hampir 20 ribu dari 30 ribu kematian akibat senjata di Amerika Serikat tahun 2010 berasal dari bunuh diri. Centers for Disease Control and Prevention juga mencatat bahwa jumlah kasus bunuh diri naik 12 persen sejak tahun 2003. Bunuh diri juga menjadi penyebab ketiga kematian remaja," New York Times melaporkan, Jumat, 23 Agustus 2013.
Banyak faktor yang jadi penyebab bunuh diri. Para ahli mengatakan kesenjangan ekonomi menjadi salah satu penyebab tertinggi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan The Lancet menyatakan bahwa angka kematian bunuh diri naik sekitar 1 persen karena pengangguran. Setelah itu, kemiskinan, putus asa, dan depresi adalah penyebab berikutnya.
Selain itu, dorongan dari budaya masyarakat juga jadi penyebab naiknya kasus bunuh diri. Mereka yang sedang berjuang melawan depresi sering dikaitkan oleh masyarakat sebagai cacat karakter. Padahal hanya pikiran mereka yang terganggu. Orang yang tadinya hanya depresi memutuskan untuk bunuh diri karena tekanan sosial dari masyarakat.
Media sepertinya juga bisa memicu meningkatnya "peminat" bunuh diri. Berita yang ditayangkan media dikhawatirkan jadi inspirasi korban. Berita kasus bunuh diri bisa memunculkan reaksi fatal untuk orang yang sudah berniat bunuh diri.
RINDU P HESTYA | DISCOVERY NEWS
Berita Populer Terkait:
5 Langkah Aman Liburan dengan Anak
Pasien Kanker Kulit Pria Lebih Berisiko Kematian
Sandra Niessen, Pelestari Ulos dan Budaya Batak
'Rainbow 6' Masih Diproses Ubisoft Agar 'Sempurna'
Ditemukan, Gen Penghubung Stres dengan Kanker