TEMPO.CO, London--Para ahli meyakini bahwa mengenakan ikat pinggang ketat bisa mendorong asam ke kerongkongan, merusak sel-sel dan meningkatkan risiko terjadinya kanker tenggorokan. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan dan mengenakan ikat pinggang ketat lebih berisiko.
Para ilmuwan dari Glasgow University dan Strathclyde University serta The Southern General Hospital di Glasgow, melakukan tes terhadap 24 orang yang tidak memiliki latar belakang "acid reflux" (asam yang naik kembali ke tenggorokan). Mereka diukur sebelum dan sesudah mengkonsumsi makanan. Sebagian dari partisipan mempunyai ukuran lingkar pinggang normal sementara yang lainnya kelebihan berat badan. Pengecekan hasil pengukuran diambil saat mereka mengenakan ikat pinggang dan saat tidak mengenakan ikat pinggang.
Hasilnya, para ilmuwan tersebut menemukan bahwa bahkan pada mereka yang sehat, mengenakan ikat pinggang yang ketat bisa menyebabkan "partial hiatus hernia" yang membuat kondisi "acid reflux" lebih sering terjadi. Haitus hernia terjadi ketika bagian perut tertekan ke dada melalui pembukaan diafragma yang bisa menyebabkan kebocoran asam. Hal ini terkait dengan kanker karena asam terdorong naik ke tenggorokan dengan dikenakannya ikat pinggang yang bisa merusak sel-sel di dalam kerongkongan dan menyebabkan perubahan.
Para ilmuwan juga menemukan hal tersebut nampak lebih nyata pada mereka yang kelebihan berat badan. Ketua peneliti, Profesor Kenneth McColl dari institute of cardiovascular and medical scenes di Glasgow University mengatakan," Mengenakan ikat pinggang yang ketat khususnya jika Anda mengalami overweight, menyebabkan kerusakan pada katup antara perut dan tenggorokan. Hal ini menyebabkan asam lambung bocor dan naik ke tenggorokan."
"Tidak seperti perut yang didesain untuk menahan ini, tenggorokan justru dirusak oleh asam. Hal ini menyebabkan mual dan rasa panas di ulu hati dan dalam jangka panjang kemungkinan menyebabkan kanker tenggorokan," ujar McColl seperti dikutip situs Telegraph edisi 1 Oktober 2013. Hasil temuan ini dilaporkan oleh British Medical Journal.
Di Inggris, kanker tenggorokan jarang terjadi dengan 8.200 orang terdiagnosis mengalaminya per tahun. Namun jumlah orang dengan penyakit ini mengalami peningkatan dua kali lipat selama 30 tahun, seiring dengan kenaikan jumlah orang yang mengalami obesitas dan "acid reflux".
Belum lama ini para peneliti menemukan bahwa seringnya terjadi rasa mual dan panas di ulu hati bisa menjadi tanda awal terjadinya kanker tenggorokan. Sementara gastric reflux ada hubungan dengan kenaikan risiko penyakit ini hingga 78 persen. Mengkonsumsi antacid bisa menurunkan risiko ini hingga 41 persen.
TELEGRAPH I ARBA'IYAH SATRIANI
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga:
Tak Peduli Fitur, Konsumen Gadget Indonesia Latah
Kacamata Hitam yang Baik untuk Mata
Jonan dan Gebrakan dari Toilet
Jalan Kaki Turunkan Risiko Kanker Payudara