TEMPO.CO, Jakarta - Lutfiah Ibrahim Saleh, 47 tahun, seorang pengusaha dan mantan model, menuangkan ide tentang detail konsep kreasi berbusana hijab di dalam sebuah buku. Buku yang dibuat dengan bantuan penulis Zara Zettira ini berjudul Hijab: The Journey of My Life. Buku berisi biografi dan foto-foto hijab yang dikenakannya, dilihat dari sisi fungsionalitas, dari acara kasual, formal, hingga saat bepergian ke negara ketika musim dingin.
Lutfiah, akrab disapa Luthy, seangkatan dengan Ira Duati dan Memes. Dia adalah finalis wajah sampul sebuah majalah wanita pada 1987. Ibu tiga anak ini lalu meneruskan usaha ayahnya di bidang ekspedisi kapal laut di Pontianak, Kalimantan Barat, dan bersama beberapa teman mendirikan butik, salon, dan kafe House of Lusense di Radio Dalam, Kebayoran Baru.
Baca Juga:
Ia juga mendirikan majelis taklim Al-Hafidz yang rutin menggelar pengajian tiap Jumat pagi yang dihadiri jemaah dari wilayah Jabodetabek. Salah satunya, Ingrid Kansil, anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Luthy membuat buku biografi dan kreasi berbusana hijab dengan harapan bisa memberi inspirasi bagi pembaca agar semakin mensyukuri Islam sebagai jalan hidup yang indah. “Khususnya bagi kaum perempuan Islam, syiar melalui busana muslim ini bisa memberi sosialisasi bahwa hijab bukan sekadar ciri khas muslimat, tapi kewajiban perempuan Islam telah akil balik,” kata Luthy SAAT peluncuran bukunya, pertengahan Desember 2013 lalu di Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta.
Dalam kreasi berbusana hijab, Luthy menampillkan hijab dalam gaya simpel dengan padu padan busana, tas, dan sepatu dalam warna-warna cantik. Di kalangan sosialita, Luthy (dipilih oleh grup majalah RG Brazil sebagai Fashion Queen of Islam) dikenal sebagai ikon fashion karena mampu memadukan busana biasa menjadi busana muslim. Baginya, hijab tidak hanya bisa dibeli muslimat di butik khusus busana muslim.(Baca : Thailand Belajar Fashion Hijab ke Indonesia)
Apa kiat dia dalam padu padan kreasi busana dan hijab dalam bukunya? “Jadilah dirimu, dan ikuti gayamu. Saya lebih suka hijab simpel. Cukup satu peniti menempel,” kata Luthy yang mengaku busananya merupakan hasil perpaduan gaya busana karya temannya, seperti Ferry Soraya, Yasra, dan Vera Abby.
Penulis Zara Zettira mengatakan, awalnya ia mau membuat majalah tentang hijab, lalu bertemu Luthy maka ia membuat biografi dan buku tentang fashion dengan foto-foto cantik.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Perancang: Kinerja Jokowi Lebih Penting dari Sepatu
Tren Cantik 2014, Hidung Mancung dan Dagu Lancip
Resolusi Kecantikan di Tahun Kuda
Penyakit Apa Saja yang Akan Mengancam Tahun Ini?
Tampil Cantik Menggairahkan, Setelah Libur Panjang