TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa kemarin, 4 Februari 2014, seluruh dunia merayakan Hari Kanker Sedunia. Namun sebuah laporan justru menyebutkan angka kematian global akibat kanker diperkirakan akan semakin meningkat selama dua dekade ke depan dengan “kecepatan yang mengkhawatirkan”.
Seperti dikutip dari laman The Globe and Mail, data dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus baru kanker akan naik menjadi 22 juta dengan 13 juta kematian tiap tahunnya.
Berdasarkan statistik pada 2012, diperkirakan 60 persen dari kasus kanker baru dan 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang. Kasus baru kanker cenderung muncul di negara-negara berkembang di kawasan Barat. Sedangkan kasus kematian akibat kanker cenderung muncul di negara-negara berkembang lainnya.
Denmark, Prancis, Australia, Belgia, dan Norwegia mencatat jumlah tertinggi kanker baru (termasuk kanker kulit non-melanoma) pada 2012. Namun kelima negara itu langsung turun ke peringkat bawah dalam daftar negara dengan kematian akibat kanker.
Kanada mengikuti pola yang sama dengan menempati posisi ke-12 dalam daftar negara dengan kasus kanker baru. Ada sekitar 295 kasus baru untuk setiap 100 ribu orang. Negara ini menempati peringkat 64 sebagai negara dengan angka kematian akibat kanker sekitar 103 kematian per 100 ribu orang.
Adapun negara-negara dengan tingkat kematian kanker tertinggi pada 2012 lalu adalah Mongolia, Hungaria, Armenia, Serbia, dan Uruguay.
ANINGTIAS JATMIKA | THE GLOBE AND MAIL
Berita Lainnya
Penulis Harry Potter Sesali Asmara Hermione-Ron
Operasi Plastik Payudara Makin Marak di Inggris
Ini 7 Tip Membersihkan Rumah Pascabanjir
Wawancara Peggy, Perancang Gaun Odette Annable