TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun kasus kanker payudara lebih umum terjadi di Eropa dibandingkan di Afrika, nyatanya kasus kematian akibat penyakit ini lebih tinggi terjadi di Afrika. Hal ini disebabkan stigma buruk mengenai kanker umum terjadi di Afrika.
Seperti dikutip dari laman The Globe and Mail, Dr. Mary Gospodarowicz, direktur medis dari program kanker di Rumah Sakit Princess Margaret Toronto, AS, mengatakan banyak wanita Afrika malu jika mengungkap ada benjolan di dadanya.
Memang membicarakan masalah kanker seringkali dianggap sebagai hal tabu di sejumlah budaya. Penderita kanker sering mendapat diskriminasi. Persepsi publik yang negatif terhadap kanker juga akan membuat penderitanya merasa enggan berbagi.
Padahal, hal ini akan menghalangi deteksi dini kesadaran tentang pencegahan kanker bagi wanita di lingkungan si penderita. Hal ini juga akan meningkatkan jumlah kematian akibat kanker payudara.
Oleh sebab itu, dalam kampanye di Hari Kanker Sedunia, salah satu poin yang dikedepankan ialah “kanker harus dibicarakan.” Mitos mengenai “kanker merupakan hal tabu yang dibicarakan” harus dipatahkan. Sebab, dengan deteksi dini kanker, jumlah penderita kanker bisa ditekan.
ANINGTIAS JATMIKA | THE GLOBE AND MAIL | WORLDDAYCANCER.ORG
Berita Lainnya
Penulis Harry Potter Sesali Asmara Hermione-Ron
Operasi Plastik Payudara Makin Marak di Inggris
Ini 7 Tip Membersihkan Rumah Pascabanjir
Wawancara Peggy, Perancang Gaun Odette Annable