Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan

image-gnews
Kacamata untuk melihat sel kanker. Dailymail.co.uk
Kacamata untuk melihat sel kanker. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Massachusetts: Sebentar lagi deteksi dini kanker akan makin gampang. Peneliti Amerika Serikat menemukan cara yang mudah dan murah untuk mengetahui keberadaan kanker pada seseorang. Diagnostik itu dilakukan dengan kertas dan urin seperti pada tes kehamilan.


Studi yang dilakukan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan hasil tes kanker itu bisa diketahui dalam hitungan menit. Pendekatan ini menggunakan teknologi pemerkuat sinyal dari protein tumor dengan menyuntikkan nanopartikel khusus ke dalam tubuh.


Nanopartikel ini, yang dilapisi dengan peptida, dapat berinteraksi dengan protein tumor yang disebut protease. Di dalam tubuh pasien, partikel-partikel ini berkumpul di lokasi tumor, di mana protease kanker membelah peptida, yang kemudian menumpuk di ginjal dan diekskresikan dalam urin pasien.


Biomarker tersebut mudah terdeteksi dengan menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai uji aliran lateral, yakni teknologi yang juga digunakan dalam tes kehamilan. Dalam tes pada tikus, para peneliti mampu mengidentifikasi secara akurat tumor usus serta pembekuan darah.


Dengan teknik ini, pasien mula-mula akan menerima suntikan nanopartikel, kemudian buang air kecil pada strip kertas uji. Untuk membuat proses lebih nyaman, para peneliti sekarang bekerja pada sebuah formulasi nanopartikel yang bisa ditanam di bawah kulit untuk pemantauan jangka panjang. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sangeeta Bhatia, guru besar MIT sekaligus peneliti senior, menggambarkan tes ini sebagai langkah pertama menuju perangkat diagnostik yang suatu hari nanti dapat berguna pada manusia. "Untuk membuktikan pendekatan ini benar-benar akan menjadi diagnostik yang berguna, langkah berikutnya adalah menguji dalam populasi pasien," kata Bhatia seperti dilansir Xinhua, Senin, 24 Februari 2014.


Bhatia mengatakan teknologi itu kemungkinan pertama kali akan diterapkan pada populasi berisiko tinggi, seperti orang-orang yang telah menderita kanker sebelumnya, atau orang yang keluarganya punya riwayat kanker. Dia juga ingin melihat teknologi itu digunakan untuk deteksi dini di negara-negara berkembang, di mana tingkat kanker telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, peneliti juga menemukan strip tes kehamilan bisa mendeteksi kanker testis (baca: Alat Tes Kehamilan Dapat Mendeteksi Kanker Testis).


AMIRULLAH | XINHUA




Berita Lainnya
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas
Pembunuh Sisca Yofie Bergeming meski Diancam Hukuman Mati  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.