Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keramik dari Motif Batik Parang

image-gnews
Kain batik motif Parang. Wikipedia.org
Kain batik motif Parang. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan untuk mendesain rumah menjadi gaya hidup yang diminati masyarakat urban di Ibu Kota. Tak percaya? Datanglah ke Jakarta Convention Center, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, yang berlangsung Kamis-Minggu, 17-20 April 2014.

Dalam acara pameran keramik, desain interior dan kebutuhan peralatan rumah 2014, banyak diminati dan dikunjungi pasangan suami-istri muda serta para single atau lajang yang ingin menata rumah atau apartemennya.

"Mencari inspirasi, ada rencana akan mengubah penataan apartemen saya. Pingin yang gayanya seni tapi klasik dan asyik buat tempat tinggal menghabiskan waktu setelah penat bekerja. Apalagi saya lajang dan tinggal sendiri di Jakarta, maklum perantau, semua keluarga di Medan," kata Alma, jurnalis sebuah stasiun televisi yang mengunjungi acara pameran ini.

Alma tertarik mengunjungi sten Centro Keramik Batu Alam. Di sten ini, ia sibuk memilih keramik dengan alami nan klasik yang akan digunakan untuk mengganti desain dinding apartemennya. "Lihat ini saya suka keramik bermotif batik parang Yogya dan keramik berkode Armani yang akan saya pilih untuk mendandani ruang tamu dan ruang tidur," kata Alma, 38 tahun.

Memang di tempat ini menampilkan kreasi baru dengan meluncurkan keramik bermotif batik parang dari Yogyakarta. Keramik ini apabila dipegang akan terasa jelas tekstur dari setiap garis motif batik tersebut.

Menurut Jusmery Chandra, Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya dan pengelola Centro Keramik, mengatakan, "Kami memang memerlukan waktu sekitar setahun untuk mengadakan riset keramik hingga melahirkan dengan motif batik parang," ujarnya pada Kamis, 17 April 2014.

Jusmery menerangkan pada motif batik ternyata cukup mendapat sambutan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Dalam acara pameran ini, pengunjung yang datang ke stennya juga berlimpah. (Baca: Keramik Vietnam Ancam Produk Lokal)

"Mungkin karena motifnya menarik, batik keramik tampak seperti lebih nyata, berpola, timbul (emboss), dan terkesan ekslusif. Kalau untuk pasangan muda atau para lajang masa kini yang mendambakan suasana nyeni, klasik dan tetap ngegaya, pilihannya ya keramik batik parang," kata dia.

Dijelaskan Jusmery dalam proses pembuatan motif batik keramik ini, memang menggunakan pembatik terkenal untuk membuat motif ini. "Dan pilihannya batik parang yang dianggap motifnya memiliki fislosofi sebagai simbol ketajaman berpikir, keberanian, dan jiwa pemimpin."

Namun, dalam tradisi Jawa atau Yogyakarta motif parang termasuk ragam hias larangan yang artinya hanya raja dan kerabatnya yang diizinkan memakai motif ini. Selain itu, kata Jusmery, motif batik parang juga menyimbolkan status sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada parang barong yang merupakan paling besar dengan ukuran di atas 20 sentimeter untuk besarnya garis putih. Kami juga membuat keramik motif ini. Karena kami percaya meski orang Indonesia modern, tetap menyukai sesuatu yang klasik, nyeni, dan unik."

Jusmery mengatakan ke depannya mungkin semua motif batik yang ada di berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan dalam keramik. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan penelitian untuk mengembangkan dan menciptakan keramik bermotif batik dari daerah lain. "Akan dibuat secara bertahap, karena kami ingin menyajikan keramik dalam sentuhan gaya hidup dan kebudayaan Indonesia seperti batik."

Dia mengatakan untuk ukuran batik keramik 30 x 60 sentimeter. Dan untuk motif batik parang ini dominan berwarna cokelat dan krem, serta ada garis putih. “Tapi kami juga mengeluarkan warna lain, jadi satu motif ada tiga hingga empat warna yang kami siapkan,” kata dia.

Jusmery menjelaskan pemakaian atau penggunaan keramik motif batik parang bisa dipasang sebagai lantai, di dinding ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, di kafe, ruang makan, atau dinding kamar mandi.

Dan wanita berkulit putih dan berambut panjang ini mengatakan daya tahan untuk keramik motif ini bisa tahan hingga 15 tahun. "Yang menarik, selain efisien, hemat, kalau kotor tinggal dilap dengan kain setengah basah. Enggak perlu perawatan khusus yang susah, sangat sederhana," katanya.

Selain keramik bermotif batik parang juga ada pilihan lain seperti keramik Armani, Bottega, dan Dior yang merupakan maestro dan jenis pertama yang menjadi andalan karena memakai nama fashion branded dunia. "Kami anggap keramik sebagai gaya hidup jadi mesti dikaitkan dengan dunia mode, kebudayaan, dan inspirasi yang cantik."

HADRIANI P.

Berita Terpopuler
Jakarta Kota Standar Hidup Mahal
Perbedaan Susu Kedelai untuk Balita dan Dewasa
Daftar Zat Makanan Pemicu Alergi
Survei Membuktikan Jakarta Serba Mahal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

26 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

28 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

45 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

52 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.