TEMPO.CO, Jakarta - Industri kreatif di Indonesia terutama di bidang mode mulai mengarah ke kawula muda. Kehadiran dan tumbuhnya para perancang usia muda yang menyajikan berbagai kreativitas seperti jamur yang tumbuh subur di musim hujan. Tak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Makasar dan berbagai kota bahkan pelosok daerah di
Indonesia.
Taruna Kusmayadi, Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode (APPMI) mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan masyarakat sekarang sangat bergantung pada kehadiran media sosial.
"Dan peluang ini juga yang digunakan para perancang muda untuk ambil bagian berperan dalam industri mode di Tanah Air," kata pria yang biasa disapa Nuna ini pada Tempo, Selasa, 10 Juni 2014 di Jakarta.
Nuna mengatakan media sosial sangat krusial. "Tidak sebatas hanya perihal surat-menyurat, untuk berbagai transaski seperti perbankan, pembayaran listrik, pajak dan sebagainya memanfaatkan media sosial. Bahkan menariknya penjualan 'on line' untuk produk mode berkembang pesat melalui internet dan media sosial."
Menurutnya generasi pendatang baru di dunia mode memiliki kemampuan untuk berselancar di media sosial. "Salah satu faktor pemicu kesuksesan para perancang muda, mereka lebih pintar dan cerdas memanfaatkan media sosial. Hal ini membuat hidup mereka jadi lebih mudah. Untuk sekedar mencari dan berbagi informasi,
menuangkan inspirasi dan kreativitas, melakukan penjualan dan sebagainya. Mereka lakukan penjualan produk fashion melalui internet dan hasilnya lebih dasyat hanya dalam waktu singkat. (Baca :Merayakan Inspirasi Perancang Muda )
Melakui media sosial ini, efek menciptakan tren fashion lebih cepat dan bervariasi," ungkap Nuna panjang lebar. Kehadiran media sosial dinilai Nuna sebagai sebuah gejala yang mendunia. Generasi muda sekarang lebih cerdas berkat perkembangan teknologi informasi. Selain itu, melalui media sosial, tidak memerlukan modal besar namun justru menjangkau luas penjualan dengan berkomunikasi internet dan sosmed yang sangat mudah, murah dan efektif.
"Generasi muda sekarang banyak yang mendalami saha bidang kreatif atau mode karena kondisi yang telah berubah. Orang tua masa kini tak lagi memaksakan kehendak akan pendidikan dan karir anak-anaknya. Para orang tua lebih demokrasi dalam mendidik dan menentukan masa depan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dengan keleluasaan besar yang diberikan orang tua, didukung teknologi sosmed semakin menumbuhkan kawula muda untuk menekuni bidang mode dengan menjadi fashion designer, interior designer atau designer animasi," ungkapnya panjang lebar.
Faktor lain yang dinilai Nuna, menjamurnya kemunculan para perancang muda akibat larut dengan euforia sosmed dan tren latah pada euforia menjadi perancang merupakan profesi yang dekat dengan dunia hiburan dan selebriti.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Ina Culinary Fair 2014, Pesta Kuliner Nusantara
Pesona Kecantikan ala Ratu Monaco
Banyak Tahi Lalat Tanda Kanker Payudara?
International Photo Week 2014 diikuti 25 Negara