Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pap Smear Gratis Dapat Cegah Kanker Serviks  

image-gnews
Sebuah alat Pap Smear (kanan bawah), alat untuk memeriksa leher rahim model konvensional dan model cair berada di ruang pajang di Museum Kanker Indonesia di Surabaya, (31/10). TEMPO/Fully Syafi
Sebuah alat Pap Smear (kanan bawah), alat untuk memeriksa leher rahim model konvensional dan model cair berada di ruang pajang di Museum Kanker Indonesia di Surabaya, (31/10). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Senyum terkembang di wajah Ratih Nur Cahyani saat dia keluar dari ruang poli kulit dan kelamin di Rumah Sakit Yasmin, Banyuwangi, dua pekan lalu. "Ternyata kamu benar, tidak sakit," kata dia, kepada sahabatnya, Rudia Hartiningsih. "Prosesnya juga cepat."

Ini merupakan pertama kalinya Ratih, 46 tahun, menjalani Pap smear, (Baca:  Sepertiga Wanita Usia 20-an Lewatkan Pap Smear) pemeriksaan potensi kanker di leher rahim atau serviks. Dia diajak Rudia karena sama-sama berada di usia rawan kanker serviks. Rudia pertama kali melakoni pemeriksaan tersebut sepuluh tahun lalu. Namun dia enggan mengulanginya karena masalah biaya. Padahal, dokter menyarankannya agar diperiksa setahun sekali.

Rudia baru kembali memeriksakan leher rahimnya pada bulan lalu, saat membaca brosur Pap smear gratis bagi pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional. Dia lalu mengajak teman-temannya, termasuk Ratih.

RS Yasmin dipadati pasien yang berniat sama. Agus Rianto, manajer pemasaran di rumah sakit swasta tersebut, mengatakan terjadi kenaikan jumlah pasien dua kali lipat setelah adanya peniadaan biaya bagi pemilik kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Juli lalu. “Tadinya hanya satu-dua, jadi dua-lima pasien per hari. Dalam satu bulan bisa seratus pasien," ujarnya.

Menurut Agus, layanan Pap smear gratis mengubah pola pikir perempuan. Sebelumnya, dia melanjutkan, pasien hanya memeriksakan diri bila muncul gejala seperti keputihan dan perdarahan. Hal itu berbahaya karena rata-rata pasien sudah mengidap kanker leher rahim (Baca: Setiap Jam Perempuan Indonesia Meninggal Karena Kanker Serviks) stadium lanjut. "Sekarang lebih baik karena mereka datang murni sebagai bentuk pencegahan," katanya. Dia mengklaim pemeriksaan itu tidak menyakitkan dan hanya butuh dua menit. Untuk sekali periksa, mereka dikutip biaya Rp 89 ribu. 

Tempo pun menjajal tes ini. Di kamar poli, saya berbaring dengan posisi kedua kaki tertopang sandaran besi, serupa posisi bersalin. Perawat kemudian mengoleskan gel, lalu membuka vagina dengan alat yang disebut speculum alias cocor bebek. Ketika leher rahim terlihat, dimasukkan lagi semacam sikat halus untuk mengambil lendirnya. Lendir kemudian dioleskan pada kaca obyek untuk dianalisis di laboratorium. Benar, proses itu kelar dalam dua menit.

Chohari, Kepala Unit Manajemen Kesehatan Primer BPJS Banyuwangi, mengatakan baru ada 141 hasil Pap smear dari pemeriksaan pada Juli dan Agustus lalu di wilayahnya. Menurut dia, butuh waktu dua pekan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan dari laboratorium yang berada di Surabaya. Kabar baiknya, "Tidak ditemukan perempuan yang positif mengidap kanker leher rahim," kata dia, akhir pekan lalu. "Sebagian kecil, sekitar 5 persen, ditemukan kasus inflamasi atau iritasi sel akibat infeksi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Yogyakarta, penyelenggara BPJS bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) untuk memeriksa leher rahim 5.000 perempuan sampai akhir 2014. Target tersebut tergolong tinggi lantaran Yogyakarta merupakan daerah dengan prevalensi kanker tertinggi secara nasional, yaitu 4,1 persen; diikuti Jawa Tengah 2,1 persen; dan Bali 2 persen. "Paling banyak kanker serviks dan payudara," (Baca: Tidak Perlu Malu Periksa Serviks) kata Andayani Budi Lestari, Kepala BPJS Kesehatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

BPJS dan YKI menjemput bola dan mulai menghubungi Dharma Wanita serta menemui perempuan pedagang di pasar-pasar tradisional. Label gratis tidak serta-merta membuat perempuan memeriksakan diri. "Karena ada mitos, kalau kena kanker pasti mati," kata Sunarsih Sutaryo, Wakil Ketua YKI Yogyakarta. "Makanya mereka takut."

REZA MAULANA | IKA NINGTYAS | PITO AGUSTIN RUDIANA
Terpopuler

Tetap Konsisten Berbagi Nasi Bungkus

Komunitas Andalkan Kerendahan Nurani 

Sosok Penting Si Ahli Kreativitas Louis Vuitton

Dihina Gemuk, Bobot Penderita Obesitas Bertambah



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

3 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

8 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

9 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.