TEMPO.CO , Jakarta: Ada banyak kesempatan dan momen istimewa yang dinikmati Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang terlahir sebagai putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. (Baca: Cerita Yenny Wahid: Tinggal di Istana, Seram)
"Saya banyak mendapat kesempatan politik dan momen istimewa sebagai putrinya Gus Dur. Bertemu dengan berbabagai kepala negara dan tokoh politik dunia, mengunjungi negara hampir seuruh dunia, ikut bicara, ngobrol, wawancara bahkan bertukar pikiran dengan para tokoh dunia. Tetapi dari semua itu, saya akui istimewa hakiki saat saya bercengkrama dengan tiga buah hati saya Malika, Amira, dan si kecil," kata wanita yang biasa disapa Yenny Wahid ini pada Jumat, 24 Oktober 2014.
Yenny menceritakan bersama tiga putrinya yang berusia 3 tahun, 2 tahun, dan 7 bulan membuatnya tersanjung sebagai perempuan. "Kalau sudah dengan mereka bertiga saya enggak ada apa-apanya. Mereka itu pintar mengajak saya bermain masak-masakan, bikin kue bersama atau main boneka. Pokoknya seru," kata Yenny yang menceritakan pola ketiga buah hatinya ini suka meminta Yenny untuk mau makan saat disupain mereka.
"Padahal itu makanan bohong-bohongan. Tetapi ceritanya si kakak jadi mamanya masak besar dan semua harus ikut makan ha ha ha pokoknya seru," imbuh Yenny. (Baca: Yenny Wahid: Iriana Pakai Kebaya Sama dengan Eyangnya)
Wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 ini juga sering diajak putri-putrinya masak bersama untuk bikin kue. Kata Yenny yang alumni dan pernah kuliah S-2 di Harvard Kennedy School of Government di bawah beasiswa Mason ini, biasanya membuat puding, donut, biskuit, dan cake.
"Yang menghebohkan kalau saya sudah didaulat bikin kue bersama, yang ada dapur jadi kotor. Karena yang mereka nikmati saat pembuatan adonan kue yang tuang ini itu semau mereka sambil tertawa-tawa. Nah, yang begini yang istimewa mengalahkan segala kesempatan dan momen istimewa yang pernah saya dapatkan. Hal ini sangat istimewa, yang luar biasa dan tidak bisa terukur oleh apapun."
Dalam seminggu, Yenny biasa melakukan waktu me time bersama buah hatinya dua hingga tiga kali. "Kalau yang rutin ya setiap hari mengurusi kebutuhan mereka selain mengerjakan kegiatan yang lain. Tetapi kalau acara seru begini ya bisa jumat sampai minggu tergantung. Bapaknya sesekali dilibatkan, tetapi mereka lebih senang kalau melakukannya hanya dengan saya," kata Yenny. (Baca: Yenny Wahid: Bila Puan Terpilih, Harus Bekerja Lahir Batin)
HADRIANI P
Terpopuler
Dihantam Badai Himalaya, Nizar Tak Kapok Mendaki
Dua Penyakit Mengintai Saat Naik Gunung
Ini Tantangan Pendaki Himalaya Saat Badai
Makanan Ini Wajib Ada Saat Mendaki Gunung