Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Google Ciptakan Alat Deteksi Dini Kanker  

image-gnews
Peserta perempuan tersenyum saat mengikuti lari 5 kilometer di jalan Basuki Rachmat, Surabaya, 12 Oktober 2014. Ratusan peserta dengan mengenakan baju berwarna pink sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan kepedulian terhadap bahaya kanker payudara. TEMPO/Fully Syafi
Peserta perempuan tersenyum saat mengikuti lari 5 kilometer di jalan Basuki Rachmat, Surabaya, 12 Oktober 2014. Ratusan peserta dengan mengenakan baju berwarna pink sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan kepedulian terhadap bahaya kanker payudara. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini kanker kini tak lagi melalui bedah invasif atau pengambilan (pemotongan) jaringan. Google mengembangkan sebuah proyek penciptaan jam tangan yang dapat mendeteksi jejak unik kanker pada darah melalui penyebaran partikel nano yang dimasukkan ke dalam tubuh lewat sebuah pil yang diminum.

Partikel nano yang sudah tersebar di dalam tubuh ini kemudian terhubung dengan sensor pada alat yang mirip seperti jam tangan. Tujuannya untuk mendeteksi dini kanker-kanker yang sulit diprediksi. Salah satunya adalah kanker pankreas karena letak organnya yang berada di dalam.

"Partikel nano dapat mengeksplorasi seluruh bagian tubuh, dari tingkat molekul hingga sel," kata dokter Andrew Conrad, pimpinan proyek pendeteksi kanker milik Google ini, kepada BBC, Selasa pekan lalu.

Tidak cuma dapat mendeteksi kanker, teknologi nano partikel ini juga dipersembahkan Google X untuk mendeteksi perlemakan hati. Penyakit yang dikenal dengan nama fatty liver ini juga merupakan penyakit pembunuh penyebab serangan jantung dan stroke.

Selain mendeteksi penyebaran partikel nano ke seluruh tubuh, detektor yang diciptakan Google juga dapat mendeteksi perubahan unsur kimiawi tubuh, salah satunya potasium yang banyak terkandung dalam tubuh pasien dengan gangguan hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BBC | CHETA NILAWATY

Baca juga:
Pembunuh PSK Indonesia Diadili Hari Ini
Kasus Suap Lahan, KPK Panggil Direktur Sentul City
ISIS Bantai Anak-anak dan Perempuan di Irak
Ini Pilihan Jalur Jogging Favorit di Jakarta

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.