INFO SEHAT - Undescensus testis atau UDT adalah suatu kelainan bawaan berupa testis yang berada tidak di skrotum (kantung kemaluan). Pada waktu janin berada di dalam perut ibu, bayi mengalami berbagai perkembangan termasuk testis. Organ ini awalnya berada di dalam perut janin, dan pada usia 28 minggu testis janin turun ke skrotum melalui suatu saluran yang menghubungkan rongga perut dengan skrotum. Hal ini dipengaruhi beberapa hal, antara lain hormon janin, protein tertentu, dan otot. Bila terdapat gangguan pada proses turunnya testis, maka testis berada tidak di dalam skrotum, namun dapat berada di tempat lain, misalnya di dalam perut atau daerah lipat paha.
Pada bayi prematur dan beberapa kelainan bawaan seperti gastroskisis, omfalokel, dan ekstrofi buli, insiden penyakit ini lebih tinggi. Suhu di dalam skrotum atau kantung kemaluan lebih rendah dibandingkan dengan suhu di lipat paha atau rongga perut dan ideal untuk perkembangan testis.
Bila testis berada di luar skrotum maka akan terjadi perubahan dan kerusakan pada testis. Testis merupakan organ yang menghasilkan hormon testosteron, suatu hormon yang sangat penting bagi pria. Bila testis berada di tempat dengan suhu tinggi, maka perubahan yang akan terjadi adalah testis kehilangan sel-sel yang memproduksi hormon.
Pria dengan riwayat UDT memiliki kesuburan yang lebih rendah dibanding pria normal. Anak dengan UDT memiliki insiden hernia yang lebih tinggi. Selain itu dapat terjadi puntiran dari testis (torsio testis) yang menimbulkan nyeri hingga testis yang mati. Hal yang paling mengkhawatirkan dari UDT adalah resiko terjadinya kanker testis sebesar 5-10 kali dibanding normal.
Pasien dengan UDT sebaiknya diperiksakan secara menyeluruh dan dipersiapkan untuk operasi. Pemeriksaan dimulai dengan konsultasi kepada dokter bedah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, mulai dari USG, MRI, bahkan bila perlu laparoskopi. Dahulu pasien dengan UDT untuk operasi ditunggu hingga usia pasien 2 tahun, dengan harapan testis dapat turun ke dalam skrotum. Namun dengan adanya penelitian terbaru, diketahui bahwa testis pada UDT mulai rusak pada saat bayi berusia 6 bulan. Sehingga waktu terbaik untuk melakukan prosedur operasi pada bayi adalah 6-9 bulan.
(Dr.Tri Hening Rahayatri, Sp.B.,Sp.BA - RS Premier Jatinegara)