TEMPO.CO, Jakarta -Rita Ora dikenal tak hanya soal musiknya. Gaya busana penyanyi asal Inggris berusia 24 tahun berdarah Kosovo itu berulang kali tertangkap kamera tampil santai dengan tracksuit, dari abu-abu, hitam polos, sampai bunga-bunga. Padahal, dia tidak sedang berolahraga. Dia, misalnya, melenggang dengan tracksuit bermotif tutul putih-hijau dalam acara Radio BBC, Mei tahun lalu. (Baca: http://olahraga.tempo.co/read/news/2014/10/25/060616959/Peregangan-Dibutuhkan-Sebelum-Olahraga)
Tracksuit merupakan pakaian yang terdiri atas celana panjang dan jaket. Para atlet mengenakannya sejak 1970-an. Bahannya bisa berasal dari katun, poliester, dan perpaduan bahan lainnya. Tracksuit berguna untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat sebelum dan setelah pertandingan.
Selepas 2000, produsen pakaian olahraga makin serius mendesain tracksuit. Misalnya dengan menggandeng desainer kenamaan, seperti kerja sama Adidas dengan Stella McCartney. Walhasil, tracksuit tidak lagi berupa potongan jaket dan celana dengan warna logo klub atau bendera negara, tapi menjelma menjadi gaya busana.
Beyonce, peraih 17 Grammy Awards yang merupakan idola Rita Ora, juga keranjingan tracksuit. Penyanyi 33 tahun asal Amerika Serikat itu bahkan memilih motif kembang persis yang digunakan Rita dan memamerkannya di Instagram, pertengahan tahun ini. Bedanya, Beyonce memodifikasi jas koleksi Adidas itu menjadi potongan kaus lengan pendek dengan perut terbuka. (Baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/12/15/219628704/Beyonce-Ternyata-Penggemar-Meghan-Trainor)
Tren jaket dan celana olahraga ini tak didominasi kaum Hawa. Justin Timberlake, Adam Sandler, Brad Pitt, bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah mengenakannya dalam acara publik di masa awal kampanyenya pada 2008.
“Di Indonesia, mulai banyak yang pakai,” kata Luwi Saluadji, perancang busana, pada Kamis, 18 Desember 2014. Menurut dia, meski potongannya berbeda dengan jas, tracksuit memenuhi kriteria suit, yaitu mengenakan bahan yang sama antara atasan dan celana. Ini berbeda dengan blazer dan jaket yang bisa dipadukan dengan bawahan berbahan lain, misalnya sports jacket dan celana jins.
Hanya, Luwi melanjutkan, fitrah tracksuit berbeda dengan formal suit. Tracksuit pantang digunakan dalam acara resmi, termasuk di kantor. “Namun, di Indonesia, banyak yang mengenakannya untuk ngantor,” kata pemilik label pakaian pria, Postur&Co, ini. “Itu salah kaprah.” (Baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/12/18/219629453/larang-motor-perancang-busana-ini-puji-ahok?view=fullsite)
Kesalahan lain, ujar Luwi, adalah memadukan jaket olahraga dengan celana katun kantoran. Dia sering mendapati anggota Dewan yang salah gaya seperti itu. “Ini gaya ngasal,’ kata dia. “Mereka asal pakai dan enggak mengerti mode.”
Untungnya, menurut Didiet Maulana, kengacoan penggunaan tracksuit tidak banyak. Perancang Ikat Indonesia ini mengatakan tidak salah-salah amat jika menggunakan tracksuit ke kantor, terutama pria. Sebab, dia menambahkan, kegemaran masyarakat Indonesia akan olahraga semakin luas. “Sudah jadi gaya hidup,” kata dia.
Tracksuit, kata dia, bisa menjadi pilihan dengan alasan kepraktisan. Misalnya, orang yang rutin berolahraga pagi lalu langsung beranjak ke kantor, dengan alasan efisiensi waktu, bisa tetap mengenakan tracksuit saat menginjakkan kaki di kantornya. (Baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/10/28/110617571/Jas-yang-Pantas-Agar-Jokowi-Tampil-Lebih-Wibawa)
HADRIANI P | DAILY MAIL | MTV.COM
Terpopuler
Tak Bisa Lakukan Ini, Anda Beresiko Kena Stroke
Ajarilah Anak Menyikat Gigi Sejak Masih Bayi
Bagaimana Gejala Depresi pada Pria?
5 Cara Agar Anak Tidur dengan Nyaman
Dokter Kulit: Putihkan Kulit 7 Hari Tidak Mungkin