Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurus Penangkal Kanker: Teh Hijau Dosis Tinggi

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Teh hijau bubuk dari Jepang dimanfaatkan oleh Markus Hinterberger sebagai variasi khusus teh hijau dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis bavarian, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
Teh hijau bubuk dari Jepang dimanfaatkan oleh Markus Hinterberger sebagai variasi khusus teh hijau dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis bavarian, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Andriani Primardiana divonis menderita kanker paru stadium metastatis pada 2007 lalu. Pada stadium ini, sel-sel kanker telah menjalar ke jaringan atau organ tubuh di sekitar paru-parunya itu. Lebih dari tujuh tahun lalu, Andriani sudah harus memaklumi bahwa harapan untuk mengobatinya telah pupus.

“Sudah enggak bisa diapa-apakan. Saya juga alergi kemoterapi. Jadi, suami saya tidak memperbolehkan saya menjalaninya,” kata perempuan yang kini berusia 48 tahun itu ketika ditemui Tempo dua pekan lalu.

Suami Andriani, Profesor Djoko Purwanto, saat itu berada di Jepang untuk penelitian tentang teh hijau untuk mencegah dan mengobati kanker. Ahli dari Universitas Airlangga Surabaya yang dijuluki “Profesor Teh” ini menjadikan istrinya sebagai obyek penelitian pribadi.

Sebagai pengobatan, Djoko mewajibkan istrinya meminum seduhan teh hijau tiga kali dalam sehari. Dosisnya adalah satu sendok teh hijau diseduh ke dalam 200 cc air putih. Tak hanya itu, Andriani diminta mengkonsumsi kapsul berisi ekstrak teh hijau hasil penelitiannya.

Ekstrak dalam dosis tinggi itu sengaja diberikan dengan pertimbangan sel-sel kanker dalam tubuh Andriani telah menjalar. “Saya diberi dosis kelipatan dari tikus uji coba penelitian suami saya,” kata Andriani.

Mengkonsumsi teh hijau dengan dosis tinggi secara teratur ternyata membuahkan hasil. Perlahan-lahan, sel kanker Andriani mengempis. Kini Andriani bahkan dinyatakan telah terbebas dari sel-sel kanker jahat di tubuhnya. Saat pemeriksaan rutin pada Oktober lalu, dalam tes carcinoembryonic antigen, sel-selnya dinyatakan telah normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Teh itu memiliki komponen aktif bernama Epigallocatechin gallate (EGCG) yang bersifat antioksidan, bisa menyembuhkan kanker,” Djoko menerangkan, Rabu pekan lalu. EGCG terbukti secara ilmiah memiliki kemampuan aktif memerangi penyakit. Pada teh hijau, sifat antioksidan bahkan 100 kali lebih tinggi dibanding vitamin C, atau 25 kali lipat daripada vitamin E.

Khasiat yang terbukti pada tubuh istrinya sendiri membuat Djoko dan rekan-rekannya di Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga berupaya membuat ekstrak teh hijau dalam bentuk obat tradisional. Bedanya dengan teh hijau di pasar, teh itu memiliki kandungan EGCG yang lebih diperkaya lagi. “Nanti produk khusus teh hijau ini berupa serbuk untuk diminum dan dilarutkan seperti teh,” ujar dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA | NUR ROCHMI | DAILY MAIL

Berita lainnya:


 

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.