Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecerdasan Anak Dibentuk pada 1.000 Hari Pertama  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Tempo/Tony Hartawan
Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Memiliki anak dengan kecerdasan multitalenta menjadi impian setiap orang tua. Tak cukup memenuhi kebutuhan gizi dan stimulasi optimal dari lingkungan, pembentukan kecerdasan dibentuk dari 1.000 hari pertama kehidupannya.

"Anak multitalenta merupakan salah satu ciri penting kriteria generasi platinum. Untuk mempersiapkannya, harus dimulai sejak hari pertama kehidupan anak hingga 1.000 hari berikutnya," kata Business Unit Head Nutrition for Infant and Baby Kalbe Nutritionals, Helly Oktaviana, di sela acara seminar Morinaga di Surabaya, Sabtu, 21 Februari 2015.

Selama periode itulah berbagai stimulasi yang diberikan orang tua akan mempengaruhi kecerdasan anak. Helly menyebutkan, terdapat tiga rentang periode yang menandai titik kritis dalam masa-masa awal kehidupan anak.

Periode pertama adalah masa di dalam janin sepanjang kurang-lebih 280 hari. Selama itu, organ utama manusia seperti otak, jantung, paru-paru, hati, ginjal, mata, hidung, dan telinga terbentuk.

Periode kedua adalah masa anak dilahirkan sampai usia 6 bulan pertama. "Ini menjadi 'pintu' yang membuka dunia luar kepada anak yang telah lahir," ujar dia.

Periode terakhir adalah usia 6 bulan hingga 2 tahun. Membutuhkan waktu 540 hari, semua organ tubuh anak akan berfungsi melalui proses integrasi satu sama lain untuk membentuk kesehatan dan kemampuan tumbuh-kembang anak. Di masa ini terjadi pembentukan struktur sirkuit otak.

Pada usia 2 tahun, struktur otak anak telah mencapai 80 persen struktur otak orang dewasa. Di masa inilah seharusnya anak memiliki bekal kemampuan fisik, komunikasi verbal, kompetensi sosial, dan pembelajaran norma perilaku benar dan salah. Ini menjadi masa yang tepat bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh dan memberikan stimulasi dari luar, termasuk nutrisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Divisi Tumbuh-Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Dr dr Ahmad Suryawan, Sp(A)K mengatakan pembentukan anak cerdas harus dilakukan sejak dalam kandungan hingga 1.000 hari kehidupannya. Hampir seluruh negara di dunia gencar memprioritaskan 1.000 hari pertama itu di bawah inisiasi WHO dan UNICEF dalam kurun 5 tahun terakhir. "Indonesia sejak 2012, secara resmi berperan aktif memprioritaskan program 1.000 hari pertama kehidupan," kata dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita Menarik:

Di Sini Pajak Restoran Dihitung dari Jumlah Piring Kotor

Prihatin Gadis Turki Dibunuh Pria Azerbaijan Pakai Rok Mini

Terbaru Oscar Ini Sutradara Aktor dan Aktris Terbaik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.