Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Serviks dan HIV Bisa Dideteksi Sejak Dini

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Seorang kerabat berada didapur untuk merawat temannya yang menderita kanker dan tinggal di hotel dekat rumah sakit kanker di Beijing, Cina, 16 Maret 2015. Pasien yang tinggal di hotel ini setidaknya harus mengeluarkan uang 7 US dollar atau sekitar Rp. 84.000 perharinya. AP/Ng Han Guan
Seorang kerabat berada didapur untuk merawat temannya yang menderita kanker dan tinggal di hotel dekat rumah sakit kanker di Beijing, Cina, 16 Maret 2015. Pasien yang tinggal di hotel ini setidaknya harus mengeluarkan uang 7 US dollar atau sekitar Rp. 84.000 perharinya. AP/Ng Han Guan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin dapat membantu mencegah munculnya penyakit tersebut.

"Deteksi dini, pra-kanker tersebut bisa sembuh total," kata Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Andi Darma Putra saat seminar di Women's Health Expo 2015 di Jakarta, Minggu, 26 April 2015.

Deteksi kanker serviks melalui papsmear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dini bermaksud agar apabila ditemukan masa pra-kanker, pasien dapat diobati sesegera mungkin, sehingga penyakit tidak menjadi kanker dan menyebar.

Dr. Laila Nuranna, SpOG (K) menyayangkan kecenderungan perempuan memeriksakan diri bila sudah mengalami gejala kanker serviks, misalnya pendarahan pada vagina.

Masih ada perempuan yang enggan memeriksakan diri karena pemeriksaan membuat tidak nyaman dan takut bila benar-benar terkena penyakit tersebut.

"Itu untuk melindungi kehidupan perempuan," kata Laila saat ditemui di acara yang sama.

Pemeriksaan serviks sebaiknya dilakukan setiap tiga hingga lima tahun sekali.

Selain deteksi sedini mungkin, kanker serviks juga dapat dicegah dengan pemberian vaksin.

"Vaksin juga termasuk pencegahan primer," kata Laila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kurun waktu setahun, perempuan divaksin sebanyak tiga kali dan setelah itu tidak perlu diberikan vaksin lagi.

"Setelah vaksin tetap perlu pemindaian untuk virus risiko tinggi," kata Laila.

Gejala penyakit kanker serviks cenderung tidak diketahui sehingga perlu dilakukan pemeriksaan. Laila menegaskan bahwa semua perempuan berisiko.

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), yang juga dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin.

Perjalanan virus penyebab kanker serviks tergolong lambat, dapat memakan waktu enam hingga 17 tahun.

Andi menjelaskan 85 persen HPV masuk ke leher rahim disebabkan oleh kontak seksual, sisanya oleh kontak non-seksual.

"HPV hidup di permukaan kulit, bisa kulit kelamin atau kulit tangan," kata Andi. Virus tersebut mati bila misalnya tersapu air, 85 persen hilang dengan sendirinya. Faktor risiko meningkat ketika virus terdorong ke leher rahim dan kekebalan tubuh meningkat. "Misalnya karena merokok," kata Andi. Seseorang dapat terinfeksi HPV dari orang lain meski orang tersebut tidak menderita penyakit.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.