Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu, Jangan Remehkan Khasiat Tidur Nyenyak bagi Bayi Anda  

image-gnews
Ilustrasi Bayi. nnm.ru
Ilustrasi Bayi. nnm.ru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi sering terbangun di malam hari dan banyak orang yang menganggapnya biasa. Namun, hal ini ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi.

Seperti yang diungkapkan dokter spesialis anak, Catharine M. Sambo, saat bayi tertidur, terjadi konsolidasi memori di otaknya. Semua yang dipelajarinya di siang hari diserap ke dalam memorinya dan menjadi pengetahuan baru bagi si bayi. Semua itu terjadi pada fase deep sleep, yaitu tahap tidur yang nyenyak.

Dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia ini menambahkan, tidur adalah bentuk pemulihan dari aktivitasnya agar bayi siap beraktivitas dan mempelajari hal baru esok harinya.

"Tidur sama pentingnya dengan makanan yang bergizi," ujar Catharine. "Tidur malam yang nyenyak membangun fungsi otak, menunjang pertumbuhan fisik, dan meningkatkan mood mereka di pagi hari," ujarnya dalam perhelatan "Senyum Pagi Bayi No. 1 di Indonesia" di Mal Taman Anggrek pada 18 Maret 2015.

Bayi membutuhkan tidur yang cukup lama. Bayi baru lahir biasanya membutuhkan 16-20 jam untuk tidur. Lalu, ketika usianya 1 tahun, kebutuhan tidurnya menjadi 12-14 jam. Sedangkan bayi 2-3 tahun, tidurnya menjadi 12 jam.

"Ada dua faktor internal yang menjadi penyebab umum bayi terbangun saat tidur," ujar Catharine, "yaitu lapar atau popok basah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Februari 2015, Pampers P&G telah melakukan survei online kepada lebih dari 4.000 ibu bayi di Indonesia. Hasil survei menunjukkan 62 persen bayi bangun lebih dari satu kali pada malam hari, sebagian ibu mengaitkannya dengan popok basah.

Pabrikan popok itu juga melansir sebanyak 98 persen ibu setuju jika bayi mereka tidur nyenyak di malam hari, bayi mereka akan bangun dengan tersenyum bahagia di pagi hari. Oleh karena itu, pemilihan popok yang tepat menjadi hal yang penting, mengingat bayi bisa sampai enam kali buang air kecil.

Terganggunya tidur bayi dapat mengganggu hormon pertumbuhannya. Itu akan merusak suasana hati sehingga bayi menjadi hiperaktif.

LUHUR PAMBUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.