Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu, Deteksi Dini Kelainan Genital Anak Lelaki Anda!

image-gnews
Ilustrasi anak indogo. educateinspirechange.org
Ilustrasi anak indogo. educateinspirechange.org
Iklan

BISNIS.COMJakarta - Kelainan genital pada anak laki-laki merupakan hal yang umum dijumpai. Deteksi dini yang dilakukan orang tua dapat membantu identifikasi kelainan sebelum kelainan tersebut berdampak besar pada anak.

Kelainan pada alat kelamin anak laki-laki sangat bervariasi, antara lain ukuran penis kecil (mikropenis), penis tidak muncul atau buried penis (umumnya karena tertutup lapisan lemak di bagian bawah perut), lubang kencing tidak normal, lubang terletak di bagian bawah (hipospadia), dan buah zakar (testis) yang tidak turun.

Menurut ahli urologi dari Rumah Sakit Siloam, Irfan Wahyudi, mengabaikan kelainan genital pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga psikologis anak.

"Saat anak sudah menyadari alat kelaminnya dan mulai bersosialisasi, kelainan itu akan menimbulkan problem sosial," katanya, Kamis, 28 Mei 2015.

Dampak psikologis dapat terjadi karena bentuk dan ukuran yang tidak normal, seperti pada kasus mikropenis, hipospadia, dan buried penis.

Dampak psikologis tersebut berkaitan erat dengan dampak kesehatan, dalam hal ini problem berkemih. Kelainan genital akan menyebabkan posisi berkemih yang tidak biasa, untuk menghindari celana terkena air kemih.

"Saat di toilet, misalnya, kok dia kencingnya di kamar mandi. Mungkin dia akan jadi bahan omongan temannya," ucapnya.

Dampak kesehatan dalam waktu panjang akan menimbulkan masalah fertilitas atau kesuburan. Dampak pada gangguan fungsi reproduksi dan infertilitas biasanya terjadi pada kasus hipospadia. Bentuk penis dan lokasi lubang kencing yang tidak normal dapat mengganggu hubungan suami-istri.

Untuk itu, Arry Rodjani, ahli urologi dari RS Siloam, menyarankan melakukan operasi kelainan genital sebelum puber.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebelum anak mengenal gender, sebelum usia prasekolah, untuk menghindari ejekan teman sebaya," tuturnya.

Khusus untuk kelainan buah zakar (testis) yang tidak turun atau disebut kriptorkismus, Arry mengatakan harus dioperasi sebelum usia 1 tahun.

"Kenapa sebelum 1 tahun, ini berkaitan dengan isu fertilitas. Sel-sel penghasil sperma testis akan berubah setelah usia 18 bulan. Sedangkan kemungkinan komplikasi dapat diperbaiki setelah enam bulan, sehingga timing-nya tepat sebelum 1 tahun," katanya.

Menurut dia, jika hal itu dibiarkan, akan berisiko kanker.

"Pasien kriptorkismus mempunyai risiko keganasan 3-7 kali populasi normal. Operasi penurunan testis sebelum puber dapat menurunkan risiko keganasan separuhnya," ujar Irfan.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.