TEMPO.CO, Jakarta - Derasnya antusiasme belanja baju online di Tanah Air membikin pemain baru terus bermunculan. Pekan lalu, di hari yang sama, dua situs belanja dalam jaringan khusus mode diluncurkan. "Kami mengincar pasar kelas high-end," kata Susie Sugden seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 17 Juni 2015. Susie bersama rekannya Bede Moore merupakan penggagas situs Paraplou.
Paraplou memang bercita-cita untuk menjadi situs belanja mode terdepan dengan menghadirkan label-label ataupun karya desainer luar negeri yang sebelumnya susah dijangkau. Lewat situsnya, anda bisa membeli karya desainer London, Anya Hindmarch, hingga label baru Nanushka yang sedang ramai diperbincangkan.
"Kami juga memberi porsi yang adil untuk label lokal," kata Susie. Rasionya mencapai 50 persen berbanding 50 persen antara label luar negeri dan lokal. Itu sebabnya mereka menggandeng label lokal yang tengah naik daun, mulai dari Austere karya desainer Tri Handoko, hingga Major Minor yang sudah sukses di berbagai negara.
Jika Paraplou mengincar konsumen pria dan wanita, situs belanja asal Singapura Love, Bonito justru mengkhususkan diri pada pakaian wanita. Itu sebabnya Bonito menyediakan beragam pilihan pakaian wanita. Mulai dari pakaian sehari-hari hingga baju pesta dan bahkan baju pengiring pengantin, semuanya disediakan. Selain itu, situs ini juga menggandeng desainer kenamaan Tex Saverio untuk membuat koleksi siap pakai.
Karya Tex yang bakal dijual khusus di Bonito sebenarnya sudah dipresentasikan di Singapore Fashion Week. Lewat label Tex Saverio Jakarta, Tex membuat koleksi dengan motif print dari fotografi senja. Ada dua jenis warna yang digunakan Tex, ada yang berwarna gradasi oranye dan fuschia, serta adapula yang berwarna monokromatik.
Tex sendiri menyebut tren penjualan online produknya sama derasnya dengan jualan ritel di pusat perbelanjaan. "Saat ini sih keduanya hampir sama saja," kata Tex.
SUBKHAN