TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda motor custom membebaskan pemiliknya untuk berkreasi. Maka, sulit memberi batasan perkiraan biaya untuk mendapatkan kuda besi idaman tersebut. Pengusaha Charles Halim tak segan merogoh isi kantongnya untuk membuat sepeda motor yang mampu mewakili kepribadiannya. "Saya habis Rp 60-an juta untuk Cafe Racer," katanya seperti ditulis Koran Tempo Minggu, 9 Agustus 2015.
Banyak orang memang membayar berapa pun untuk builder demi memenuhi keinginannya yang radikal. "Karena motor custom adalah seni, pantas dibayar mahal," ujar Donny Permana, pemilik bengkel Hantu Laut di Gandaria, Jakarta Selatan. Bengkelnya selalu dipenuhi penggemar motor custom. Saat Tempo menyambanginya pekan lalu, dia sedang membongkar Suzuki Thunder 250 untuk dijadikan street tracker, motor jalanan yang tampilannya seperti trail zaman dulu.
Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, bisa membawa sepeda motor ke builder nonbengkel yang bekerja sendiri. “Dengan dana Rp 5 juta, motor sudah bisa dimodifikasi,” tutur Wahyu, salah seorang builder nonbengkel. Ongkos yang dia sebutkan itu berlaku untuk Anda yang menyerahkan sepeda motor. Kalau belum punya, biaya tambahannya sekitar Rp 5 juta guna membeli sepeda motor second.
Untuk membuat motor custom, Donny menambahkan, customer tidak harus memakai basis Yamaha XS650 atau Harley Davidson XR-750. Motor-motor lokal, seperti Honda seri CB dan GL, Tiger, Mega Pro, dan Yamaha Scorpio, juga bisa dipakai sebagai basis.
HERU TRIYONO