TEMPO.CO , Jakarta:Kain Nusantara selalu memiliki pesona bagi Denny Wirawan. Perancang kelahiran Singaraja, Bali, 9 Desember 1967 ini memang aktif menggunakan kain-kain lokal untuk rancangannya. Melalui labelnya, Balijava yang merupakan lini busana siap pakai atau pret a porter dan busana siap pakai madya atau pret a porter deluxe sejak tahun 2008, Denny memakai kain-kain lokal.
Pucuk cinta ulampun tiba, kecintaan Denny terhadap kain lokal mempertemukannya dengan Bakti Budaya Djarum Foundation yang sejak lima tahun ini giat membangun kelompok pembatik muda di Kudus. Melalui pembinaan dan pelatihan secara rutin demi mengangkat dan menghidupkan kembali industri dan motif Batik khas Kudus.
"Saya bertemu dengan Ibu Renitasari Adrian, Direktur Prigram Bakti Budaya Djarum Foundation dan kami sinergi untuk menghadirkan peragaan tunggal saya pada malam ini," kata Denny yang ditemui pada acara peragaannya pada Kamis, 3 September 2015 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Dan malam itu melalui Pasar Malam merupakan kolaborasi Denny dengan Djarum Foundation.
"Saya terpesona ketika pertama kali melihat motif batik Kudus dan tak menyangka batik ini memiliki motif geometris dan latar belakang yang sangat kental dan beraroma kekinian. Tentu ini sangat memudahkan saya untuk mengkreasikan sebagai karya yang ringan, berat, klasik hingga kontemporer. Ini cikal bakal saya akan mengeksplorasi batik Kudus dalam rancangan selanjutnya," kata Denny panjang lebar.
Perancang yang pernah menerima penghargaan ASEAN Silk Competition di Bangkok pada tahun 2011 ini , dalam peragaannya menampilkan enam puluh set busana wanita dan dua puluh set busana pria.
"Yang membahagiakan dua puluh di antara kedelapan puluh busana ini telah diboyong dan diperagakan di Indonesia Festival alias indofest yang berlangsung di Nottingham, London pada 7 Juni lalu," kata Denny.
Adapun motif batik Kudus yang disajikan pada peragaan malam ini seperti motif Bunga Parijoto, Bunga Seruni, Bunga Tulip, Anggrek Catteleya, Biji Mentimun, Burung Merak, Beras Kecer dan Taman Teratai.
HADRIANI P.