TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga 30 menit sehari diyakini bisa menjauhkan pasien asma dari dokter. Adapun Anda butuh latihan empat kali lebih banyak jika ingin memiliki jantung dan pernapasan yang lebih sehat.
Demikian hasil dua penelitian tentang manfaat aktivitas fisik 30 menit per hari—sesuai anjuran pemerintah Amerika Serikat—yang dilansir pekan ini. Penelitian terkait dengan asma menyimpulkan porsi itu cukup, sementara riset tentang kesehatan jantung menyatakan butuh porsi yang lebih banyak.
"Biasanya pengidap asma menghindari olahraga," ujar Simon Bacon, profesor ilmu olahraga dari Concordia University, Kanada, Jumat, 9 Oktober 2015. Untungnya, dia melanjutkan, belakangan mulai muncul keyakinan bahwa orang dengan asma bisa tetap berolahraga secara reguler dan aman. "Bahkan bagus untuk menyembuhkan penyakitnya.
Penelitian mereka melibatkan 643 narasumber selama satu tahun. Sebanyak 250 di antaranya tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Hasilnya, kata Bacon, orang yang rutin beraktivitas fisik mengalami perbaikan kondisi kesehatan. Ada seratus orang yang mencapai hasil sangat bagus setelah mengikuti petunjuk mereka secara sempurna. "Secara umum, latihan berdampak positif bagi kesehatan, jadi saya tidak kaget melihat dampaknya pada pengidap asma," katanya.
Penelitian lain, seperti dikutip dari jurnal kesehatan Circulation, mendapati olahraga rutin selama dua jam per hari menurunkan kemungkinan orang itu terkena serangan jantung sebesar 35 persen, ketimbang yang hanya setengah jam per hari. Penelitian itu dirangkum dari 12 riset dan menganalisis data dari 370.460 orang. Kesimpulan penelitian tersebut berlaku pada laki-laki dan perempuan pada semua umur dan ras.
ANTARA | NY DAILY NEWS | REZA M.