TEMPO.CO , Jakarta: Maraknya kasus kekerasan yang terjadi di kalangan anak-anak, terutama yang masih sekolah dasar, membuat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Murlina meminta agar orang tua ebih mengawasi lagi lingkungan pergaulan anak sehari-hari. Sehingga, peristiwa itu dapat diantisipasi.
"Peran keluarga sangatlah penting. Apalagi saat ini banyak sekali pengaruh hal yang tidak baik banyak beredar dan mudah diakses oleh anak-anak," kata Andi Murlina di ruang kerjanya di Kantor Gubernur, Jumat, 16 Oktober 2015.
Murlina mengungkapkan rasa ingin tahu anak atau masyarakat pada umumnya mendorong mereka untuk mencoba, termasuk dengan penyalahgunaan narkoba. “Inilah yang mendorong maraknya kasus kekerasan, termasuk seksual pada anak," ujar Murlina.
Murlina menjelaskan dengan mengawasi lingkungan, dengan siapa anak bergaul, tentu orang tua akan tahu dan sadar seperti apa kebutuhan anak. Dengan begitu, diharapkan tentu akan ada lebih banyak kasih sayang diberikan dan ini dapat meminimalisir kekerasan pada anak.
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Sidik Salam, juga mengatakan masalah kekerasan ini menjadi perhatian semua pihak, termasuk di lingkup sekolah dan lingkungan keluarga.
"Saya akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah bagaimana agar guru bisa memasukkan pelajaran atau pemahaman mengenai kekerasan itu," ujar Sidik.
Sidik mengungkapkan dalam waktu dekat akan segera bertemu dengan sekolah membuat program untuk meminimalisir kekerasan ini.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kasus kekerasan seksual anak ini memang sudah sangat memprihatinkan, sehingga memang memerlukan penanganan serius.
"Programnya ada. Namun, tidak bisa dipaparkan secara umum untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Ini menjadi kerja dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Pendidikan Nasional mencari jalan keluar agar kasus kekerasan pada anak tidak semakin meningkat," kata Syahrul.
Data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan jumlah kasus kekerasan pada anak mengalami peningkatan. Pada 2013 ada 1.171 kasus, paling tinggi adalah kasus kekerasan fisik. Pada 2014, jumlahnya meningkat menjadi 1.715 kasus.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI