Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seandainya Bayi Alergi Susu, Maka...

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Bayi minum susu. TEMPO/Priatna
Bayi minum susu. TEMPO/Priatna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, diperkirakan satu dari 25 anak di Indonesia menderita alergi protein susu sapi dengan kecenderungan yang semakin meningkat karena faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan, serta kurangnya pengetahuan dan pengenalan terhadap penyebab,  gejala, dan cara penangangan alergi yang tepat.

Untuk itu dibutuhkan langkah penanganan yang tepat agar anak alergi protein susu sapi tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) Konsultan Ahli Alergi-Imunologi dari RSCM, mengatakan, mengenali alergi menjadi langkah pertama yang paling penting dalam manajemen alergi susu sapi.  Dengan mengenali gejala alergi berikut penyebabnya secara tepat, anak dengan alergi susu sapi dapat memperoleh penanganan yang tepat sehingga tumbuh kembang nya akan optimal.

Alergi protein susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling umum dialami oleh anak, hal ini disebabkan oleh reaksi imunologis sebagai respon tubuh terhadap  pemberian susu sapi dan semua bentuk turunannya, gejalanya dapat mulai terlihat dalam usia 6 bulan pertama setelah lahir di bagian organ tubuh tertentu.

Pemicunya adalah saat sistem imun anak mengganggap protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya/asing yang tidak dikenali. Dengan demikian, akan timbul gejala gejala reaksi alergi.

 “Alergi susu sapi umumnya dialami anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik, dimana bakat tersebut diturunkan secara genetik oleh salah satu atau kedua orangtuanya. Jika orang tua memiliki alergi terhadap suatu makanan, termasuk susu sapi, maka 50% kemungkinan si anak memiliki alergi yang sama. Selain faktor genetik, faktor risiko lain yang bisa menimbulkan alergi adalah faktor lingkungan, seperti alergen (zat asing), polusi, dan infeksi.” Ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala yang paling sering muncul pada anak yang mengalami alergi protein susu sapi adalah masalah di saluran cerna, mulai dari muntah, kolik, diare, darah dalam feses, serta masalah pada kulit berupa bentol merah gatal, bentol merah berisi cairan, keropeng, kulit kering dan gatal.  

Gejala klinis lain yang mungkin muncul adalah bengkak dan gatal di bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, muntah sampai diare berat yang disertai berdarah. Alergi ini juga bisa juga berdampak pada gangguan saluran pernapasan seperti bersin-bersin disertai gatal di hidung, hidung tersumbat, batuk pilek berulang, sesak napas dan asma.  Di Indonesia gejala paling umum adalah pada pernafasan (51,5%) dan kulit (48,7%), selanjutnya pada pencernaan (39,3%) dan gejala-gejala lain seperti pada mata dan susunan saraf pusat atau sakit kepala.

“Setelah mengenali satu atau lebih gejala alergi pada anak, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan dan nutrisi yang tepat,” kata dr. Zaki. 

Penanganan alergi melalui pemberian nutrisi yang tepat sangatlah penting, karena saat ini masih sering ditemukan kasus anak penderita alergi protein susu sapi yang terkena gangguan di saluran cerna menjadi sulit makan sehingga mengalami komplikasi kurang gizi atau malnutrisi, yang biasanya terlihat dari berat dan tinggi badan yang sulit bertambah. Malnutrisi ini tidak bisa dibiarkan karena dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan anak.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.