Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Teknik Khusus Redakan Tangis Bayi

image-gnews
Seorang bayi menangis saat dibabtis dalama upacara pembatisan masal hari Epiphany di Tbilisi, Georgia, 19 Januari 2015. Sekitar 1.000 anak-anak mengikuti acara pembatisan di gereja ortodoks Georgia. REUTERS/David Mdzinarishvili
Seorang bayi menangis saat dibabtis dalama upacara pembatisan masal hari Epiphany di Tbilisi, Georgia, 19 Januari 2015. Sekitar 1.000 anak-anak mengikuti acara pembatisan di gereja ortodoks Georgia. REUTERS/David Mdzinarishvili
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali suara tangisan bayi membuat panik orang tua. Apalagi mereka yang baru merasakan pengalaman pertama berhadapan dengan bayi. Kebanyakan orang tua menebak-nebak cara mendiamkan tangisan bayi dan melakukan segala cara yang belum tentu tepat.

Apa yang harus dilakukan saat bayi menangis tanpa sebab yang pasti? Seorang dokter spesialis anak asal Santa Monica, California, dr. Robert Hamilton, tiba-tiba mencengangkan dunia dengan mengunggah video teknik sederhana menenangkan tangisan bayi dalam hitungan detik yang disebutnya “The Hold”.

Dalam videonya, dokter yang akrab disapa Bob ini menguraikan empat langkah mudah untuk meredakan tangisan bayi menggunakan teknik “The Hold”. Sambil memperagakannya, dokter Bob menjelaskan langkahnya sebagai berikut:

1. Hal pertama yang harus dilakukan, angkat bayi dalam keadaan tengkurap. Tekuk lengan kiri bayi ke arah dadanya. Lakukan hal yang sama dengan lengan kanan bayi.

2. Kunci lengan bayi dengan telapak tangan Anda. Lalu, arahkan sela jari jempol dan telunjuk untuk menopang dagu bayi.

3. Gunakan tangan dominan Anda untuk menopang bokong bayi tepat di antara dua kakinya.

4. Posisikan bayi dengan kemiringan 45 derajat lalu ayun-ayun dengan lembut. Gerakannya bisa atas-bawah, kiri-kanan, atau bisa dengan sedikit memutar pantat bayi. Kuncinya, lakukan ayunan dengan sangat lembut dan hindari gerakan menyentak. Posisi miring bayi sangat penting karena itu membantu Anda mengontrol posisi bayi.

“Saya menggoyang-goyangkan pantatnya seperti ini, saya mengayunnya dengan lembut. Lakukan semuanya dengan lembut, jangan pernah melakukan gerakan yang menyentak. Pegang bayi dengan bagian telapak tangan, jangan dengan jari. Dan saya menyokong dagunya,” jelas Hamilton yang praktik di Pacific Ocean Pediatric, Santa Monica.

Dengan cara sederhana ini, 90 persen bayi yang menangis berhasil ditenangkan. Hamilton mengatakan, jika teknik ini tidak berhasil, kemungkinan bayi Anda sakit atau sedang lapar. Di samping itu, teknik ini hanya efektif diterapkan pada bayi yang usianya tidak lebih dari tiga bulan, karena sulit melakukannya pada bayi yang sudah besar dan berat.

Video teknik “The Hold” ini segera menyebar dan ditonton 6 juta kali hanya dalam tiga hari. Hamilton yang menjadi dokter spesialis anak selama 31 tahun menjelaskan, teknik ini pada dasarnya memberikan rasa nyaman pada bayi.

“Itu posisi yang menyamankan bayi karena Anda perlu ingat dari mana mereka berasal—rahim yang sangat sempit—dan mereka berada dalam posisi seperti itu dalam waktu lama,” urainya.

“Dengan melakukan itu, Anda seperti sedang menciptakan rahim, itu membuat mereka nyaman, ditambah dengan ayunan lembut,” imbuh ayah enam anak itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak sedikit orang yang telah mencoba teknik “The Hold” ini, dan berhasil.

“Saya mencobanya sekitar 800 kali pada waktu malam (karena itu waktunya bayi sering menangis) dengan putri saya yang berusia enam minggu, Daphne. Dan ya, dia hampir selalu bisa diam,” tulis Beth Skwarecki dalam blog berjudul We Tested the Magic Baby Hold—and It (Mostly) Works.

“Gara-gara habis di-tag videonya dr. Robert Hamilton yang How to calm a crying baby everytime jadi ingin mencoba. Eh berhasil juga. Ini Zee habis menangis terus langsung anteng dengan posisi kayak begini,” tulis pemilik akun Instagram @haniesgram.

Tak hanya disambut baik para orang tua khususnya ibu di seluruh penjuru dunia, teknik “The Hold” juga mendapat apresisasi dari para dokter anak.

“Bayi banyak menangis ketika mereka berusia 4-8 minggu dan tangisan itu bisa mengakibatkan kelelahan dan rasa frustrasi bagi orang tua,” kata dr. Wendy Sue Swanson, dokter spesialis anak dari Seattle yang menulis blog Seattle Mama Doc.

Teknik ini menurutnya dapat menjadi cara yang bisa dicoba orang tua untuk menghadapi bayi yang menangis dan memberikan mereka harapan.

“Saya senang video ini menjadi viral. Saya berharap ini lebih menyebar luas lagi,” ujar Swanson.

“Yang saya suka dari teknik ini adalah ada cukup hal-hal—seperti sentuhan, posisi kemiringan, cara menggendong, dan gerakan—yang mengalihkan dan membuat bayi nyaman,” imbuhnya.

Yang pasti, Swanson menekankan teknik ini sangat aman. Hmmm, ibu-ibu yang punya bayi, sudah coba teknik ini, belum?

tabloidbintang.com

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.