TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian para ahli dari Univesitas California, San Fransisco, Amerika menunjukkan faktor depresi ibu akan menurun kepada anak perempuannya. Sementara faktor depresi ayah lebih sukar menurun kepada anak-anaknya, sama sulitnya seperti ibu ke anak laki-laki.
Para peneliti menyimpulkan bahwa sirkuit otak garis perempuan diteruskan secara turun temurun sehingga dapat melanjutkan atau menularkan faktor penyebab depresi. Hasil penelitian itu didapat setelah menjadikan 35 keluarga sehat sebagai sampel penelitian.
"Tapi penemuan ini bukan berarti ibu bertanggung jawab pada depresi anak perempuannya," kata Fumiko Hoeft, profesor psikiatri yang memimpin tim peneliti, seperti dikuti dari Daily Mail, 27 Januri 2016. "Pasalnya banyak faktor menentukan depresi, seperti gen yang bukan dari ibu, lingkungan, dan pengalaman hidup. Transmisi ibu ke anak perempuan hanya salah satunya," imbuh dia.
Hoeft dan timnya menggunakan pencitraan resonansi magnetik atau MRI terhadap para sampelnya untuk mengukur wilayah atau volume abu-abu pada corticombolic atau sambungan struktur-struktur kunci pada otak. Ini merupakan studi pertama yang menggunakan MRI terhadap orang tua dan anak-anaknya untuk mempelajari transmisi pola struktur otak antar generasi.
"Ini memberikan pilihan perangkat baru untuk mengetahui kondisi depresi dan neuropsikiatri, dimana dalam banyak kasus menunjukkan pola transmisi antar generasi," kata Hoeft. Meski begitu, Hoeft mengaku perlu diteliti lebih lanjut antara potensi efek genetis dengan kondisi kehamilan dan paska kelahiran untuk memahami struktur otak bawaan tersebut.
TITO SIANIPAR