TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bernama Li memetik gitar sembari tim dokter rumah sakit di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina, membedah otaknya.
Pria 57 tahun itu harus menjalani operasi otak karena mengalami gangguan saraf yang disebut dystonia musicians. Gangguan itu mengakibatkan pasien mengalami otot kaku dan gagal melakukan hal-hal rutin seperti menulis bagi pelajar.
Seperti dikutip dari China Daily pada 27 Januari 2016, Direktur Neurologi Rumah Sakit Rakyat Shenzhen Cai Xiaodong bersama timnya melakukan operasi otak terhadap Li pada 25 Januari lalu dengan menyetel ulang saraf otot jarinya. Untuk melaksanakan operasi itu, Li diminta tetap sadar selama dioperasi.
Li harus tetap sadar karena dokter perlu mendeteksi dan merekam sinyal yang dikirim oleh otaknya. Pada operasi yang berlangsung selama tiga jam itu, Cai menerapkan atau memasukkan elektroda medis ke otak Li. Cai juga menggunakan cahaya ringan untuk menstimulasi neuron atau saraf yang mengontrol otot-otot jari Li.
Setelah operasi, di dalam kulit bahu Li ditanam sebuah elektroda yang dicas atau diisi daya oleh sebuah baterai yang tahan sepuluh tahun. Operasi tersebut berhasil membuat Li mampu menggerakkan jari-jarinya kembali.
TITO SIANIPAR