TEMPO.CO, Jakarta - Jangan pernah meremehkan kondisi tubuh Anda, terutama dalam keadaan tidak fit. Sebab, penyakit berat seperti kanker terkadang tidak dapat terdeteksi oleh sistem tubuh. Gejala yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Selain butuh perhatian khusus, pengobatan masing-masing pasien kanker berbeda satu sama lain.
"Pengobatan terhadap penyakit kanker tergolong sebagai
personalize medicine, karena pengobatan yang diterapkan adalah pengobatan yang benar-benar didesain sesuai dengan keadaan tubuh pasien, makanya banyak antar pasien kanker yang bertanya, kok pengobatan saya dan dia berbeda?" tutur Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Evlina Suzanna, kepada Tempo, Selasa 2 Februari 2016.
Evlina menjelaskan, sel kanker adalah sel yang sangat cerdas dan dapat bermutasi tanpa mengikuti sistem dalam tubuh. Evlina mencontohkan, bila sel kanker diblok atau dihalangi perkembangannya dari sisi hormonal - dengan pemberian anti hormon, sel kanker dapat beralih ke sisi lain.
Sel kanker juga tumbuh secara independen di dalam tubuh manusia. Sel kanker tidak terikat dengan sel dalam tubuh untuk membentuk sebuah jaringan karena tumbuh independen. "Karena itu, meski pengobatan dengan terapi target (membunuh sel kanker di titik tertentu) sudah dilakukan, dokter masih harus melakukan pemantauan, terkadang dengan melakukan biopsi lagi untuk memastikan sel kanker sudah bersih," tutur Evlina.
Sifat sel kanker yang sangat cepat dan tidak terduga dalam bermutasi ini membuat setiap jengkal waktu bagi pasien kanker sangat berharga. "Deteksi dini kanker adalah upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebarannya," kata Spesialis Onkologi Rumah Sakit Dharmais, Edi Setiawan Tehuteru. (
Baca juga: Menristekdikti Dukung Klinik Kanker Warsito)
Iklan
CHETA NILAWATY