Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda Terapi Nuklir Bisa Bunuh Kanker?

Editor

Anton Septian

image-gnews
Ilustrasi. drpinna.com
Ilustrasi. drpinna.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar kata 'nuklir' tak jarang membuat orang langsung bergidik. Pasalnya, nuklir memang sering diasosiasikan dengan bom atom yang mematikan. Namun,  nuklir juga bisa dimanfaatkan untuk pengobatan khususnya pengobatan kanker tiroid.

"Nuklir itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk dalam bidang kesehatan," ujar Alvita Dewi, ahli pengobatan nuklir RSCM, Kamis, 11 Februari 2016. Ia menerangkan, nuklir telah dimanfaatkan sebagai pengobatan sejak 1940.

Ia menerangkan pemanfaatan nuklir di Indonesia masih terbatas, yakni hanya pada pengobatan kanker tiroid yaitu dengan iodium radioaktif dan untuk pengobatan hipertiroid (gondok). "Kalau di luar negeri terapi nuklir telah dimanfaatkan untuk berbagai penyakit kanker salah satunya limfoma," kata dokter muda ini.

Namun, lulusan Ilmu Kedokteran Nuklir di Universitas Padjadjaran ini mengatakan masyarakat masih merasa takut terhadap terapi ini karena nuklir dianggap berbahya dan dapat merugikan kesehatan. "(Nuklir) sudah terbukti keamanannya karena selama proses penggunaannya pasti ada penelitiannya. Apa saja efek-efeknya," ujar dia.

Terapi nuklir, ia menambahkan, tidak menimbulkan cacat bawaan atau mengganggu kesuburan seseorang. "Kita bandingkan orang yang tidak diterapi nuklir juga bisa keguguran. Tidak ada perbedaan yang bermakna," ujar Alvita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia terapi nuklir dapat ditemukan di beberapa rumah sakit di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. "Kalau di Jakarta ada di RSCM, RSPAD, Dharmais, RSPP, Siloam MRCCCC, Gading Pluit, dan beberapa kota seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Medan," tutur dokter berkaca mata ini.

Dengan begitu, ia berharap masyarakat yang divonis memiliki kanker tiroid bisa memanfaatkan pemeriksaan melalui terapi nuklir ini. Terlebih ia juga mengatakan sebagian besar terapi kanker saat ini bisa ter-cover oleh BPJS.

Hanya, terkadang fasilitas ini memiliki kendala. "Kapasitas sama jumlah pasien kita tidak sebanding jadi mengakibatkan antrian relatif panjang. Kamar kita terbatas tapi pasien banyak jadi terpaksa bergantian menggunakan fasilitas itu," ujar dia.

DINI TEJA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.