TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit pikun adalah salah satu gejala awal penyakit yang lebih berat untuk para lansia, seperti Demensia Alzheimer.
Ada beberapa cara menghindari penyakit Demensia Alzheimer. Salah satunya mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang sejak bayi.
Selain itu, aktif bersosialisasi dan memulai hidup teratur serta cukup tidur. Hal ini bisa menghindari risiko terkena penyakit Alzheimer. Aktivitas fisik yang teratur serta menjalankan aktivitas stimulasi otak, seperti bermain catur, teka-teki silang, atau senam poco-poco, menjadi media untuk menghindari Demensia Alzheimer.
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek merilis strategi nasional berjudul “Menuju Lanjut Usia Sehat dan Produktif” pada Kamis, 10 Maret 2016. Program strategi nasional bekerja sama dengan sejumlah kementerian. Selanjutnya, lembaga ini akan menjadi acuan untuk menurunkan angka kejadian Demensia Alzheimer dan demensia lainnya dengan pendekatan siklus hidup.
Baca Juga: Menunda Pensiun Bisa Melawan Pikun
Nila mengatakan penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Dari segi kesehatan, semakin bertambah usia, semakin rentan terhadap berbagai keluhan fisik, baik faktor alamiah maupun penyakit.
Menurut Nila, bertambahnya usia dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi kognitif, yang kelak akan meningkatkan penyakit Alzheimer dan demensia lainnya pada kelompok Lansia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia berdampak pada menurunnya aktivitas sosial sehari-hari sehingga menjadi tidak produktif.
"Akibatnya, memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat dan berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat, dan pemerintah," ucap Nila.
MITRA TARIGAN