TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang merasa sudah menjadi workohalic berhati-hatilah agar pernikahan Anda tidak rusak akibat pekerjaan.
Kurangnya waktu bersama keluarga, perhatian yang berkurang, hingga masalah di kantor yang bisa terbawa ke rumah bisa membuat hubungan pernikahan Anda terganggu.
"Karena orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kantor dan pekerjaan. Dan akibatnya pekerjaan kita cenderung memengaruhi kehidupan pribadi kita," kata Lynn Taylor, seorang pengamat karir dan pelatih kepemimpinan.
Dia mengatakan adalah hal yang sangat alami jika seseorang suami atau istri ingin curhat soal pekerjaan pada pasangannya. Namun, jika berlebihan akan membuat pasangan terganggu dan lama kelamaan akan merusak hubungan tersebut.
Dia mengatakan bahwa sering membawa kantor ke dalam kehidupan pribadi Anda bisa menimbulkan stres bagi Anda berdua, dan itu penting untuk mengetahui apakah pekerjaan Anda memengaruhi pernikahan Anda.
Berikut adalah tanda-tanda pekerjaan Anda merusak pernikahan Anda seperti dilansir timesofindia.com:
Memprioritaskan pekerjaan daripada keluarga
Jika Anda lebih mementingkan pekerjaan dan masih bekerja saat di rumah, daripada keluar dengan pasangan Anda, seperti pergi ke bioskop, mengunjungi teman atau hanya menikmati waktu bersama-sama, maka hal tersebut bis amembeirkan tekanan pada hubungan Anda.
Terlalu lelah bekerja untuk menghabiskan waktu dengan pasangan Anda
Jika pekerjaan mengisap semua energi Anda Anda, pasangan Anda akan terpengaruh dan merasa diabaikan
Pasangan Anda telah menjadi terapis karir Anda
Jika Anda menemukan diri Anda terus-menerus mencari saran dari pasangan Anda dan menempatkannya seolah penasehat karir bukan sebagai partner hidup, maka hal itu bisa membuatnya merasa Anda hanya membutuhkannya untuk pekerjaan saja, bukan untuk saling berbagi.
Jarang berbicara kecuali soal pekerjaan
Jika Anda baru berbicara dengan pasangan Anda selain soal pekerjaan, maka ini adalah pertanda buruk.
Jika Anda memiliki kesulitan membedakan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, Anda mungkin akan masuk ke diskusi tentang orang-orang dan proyek pada pasangan Anda, tanpa menyadarinya.
Datang terlambat ke acara pribadi yang penting atau sering membatalkan acara
Hal ini lambat laun akan memupuk kekesalan pada pasangan Anda dan menciptakan kesan Anda memilih pekerjaan daripada komitmen hubungan kalian.
Pasangan Anda enggan berbagi
Jika pasangan Anda merasa bahwa mereka khawatir membebani Anda yang sudah pusing akan pekerjaan, maka mereka dapat menarik diri dan tampak luar biasa tenang, tidak ingin menambah drama dalam hubungan kalian. Mereka mungkin merasa bahwa berbagi masalah dirinya sendiri akan sia-sia, karena topik akhirnya akan kembali pada masalah Anda.
Lebih banyak berdebat dengan pasangan Anda
Jika Anda membawa stres di kantor ke rumah, maka Anda bisa menjadi lebih mudah marah dan akhirnya melampiaskannya pada pasangan Anda yang seharusnya tidak terlibat
Bahasa tubuh pasangan Anda muncul defensif
Jika pasangan Anda bereaksi terhadap diskusi pekerjaan Anda dengan lengan disilangkan, kontak mata sedikit, atau sikap tubuh yang buruk, maka yang mungkin menjadi petunjuk bahwa mereka diam-diam menderita
Sering mengeluh soal pekerjaan
Jika ada semacam perubahan hidup Anda bekerja - mungkin peran baru, bos baru, gaji baru - dan Anda tiba-tiba berkelahi dengan pasangan Anda tentang hal-hal yang Anda tidak pernah berdebat tentang sebelumnya, itu mungkin bukan kebetulan terjadi.
Tidak sabar dengan pasangan Anda, dan sebaliknya
Jika pasangan Anda mulai membenci pekerjaan Anda, maka mereka mungkin tidak akan terbuka soal itu, kemungkinan besar mereka sudah enggan menjadi mendukung Anda, sehingga mereka menjadi kurang sabat atau lebih mudah marah.
Tidak bisa bersosialisasi
Jika Anda mulai merasa bahwa pikiran Anda adalah di beberapa tempat yang jauh, maka pasangan Anda mungkin mendeteksi.
Jika Anda sibuk dengan pekerjaan setelah Anda tiba di rumah, atau bahkan di akhir pekan, Anda mungkin merasa bahwa Anda perlu untuk menjaga untuk diri sendiri. Anda bisa menghilangkan diri dari kegiatan sosial yang normal dengan pasangan Anda."
Tidak punya waktu dengan pasangan
Jika Anda tinggal di kantor hingga malam hari, juga di waktu akhir pekan, atau membawa pulang pekerjaan, maka hal ini akan cenderung memotong waktu pribadi yang biasanya dihabiskan dengan pasangan Anda. Dan, kemungkinan besar, ini akan emnimbulkan ketegangan hubungan.
Pasangan tidak lagi mendengarkan Anda
Jika pasangan Anda bosan dengan keluhan Anda, maka dia akan mengabaikan semua cerita dan keluhan Anda tersebut.
Anda mulai membuat lebih banyak pengorbanan untuk membuat semua orang bahagia
Apakah Anda bangun dua jam lebih awal setiap pagi sehingga Anda bisa pulang lebih awal di malam hari? Apakah Anda tidak lagi melakukan hobi pribadi atau olahraga agar menciptakan keseimbangan waktu pribadi dan pekerjaan Anda? Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan Anda kewalahan.
Lebih bahagia di tempat kerja daripada di rumah.
Anda menyadari bahwa Anda lebih bahagia di tempat kerja daripada Anda di rumah, dan merasa lebih terlibat dengan rekan kerja Anda daripada dengan pasangan Anda
Jika Anda berharap untuk akhir pekan atau bahkan tinggal satu hari ekstra pergi pada perjalanan bisnis Anda karena Anda menyadari itu lebih mudah atau kurang stres berada di tempat kerja daripada di rumah, Anda punya masalah dengan kehidupan pribadi Anda.
Pasangan Anda sering sarkasme
Jika pasangan Anda mengatakan hal-hal seperti "Aku ingin tahu apakah anak-anak akan mengenali Anda ketika Anda kembali dari perjalanan ini?" maka mungkin menjadi tanda bahwa mereka muak dengan kesibukan Anda dengan pekerjaannya.