Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menangguk Untung dari Bisnis Popok Kain

image-gnews
Ilustrasi popok kain/cloth diapers. Kangacare.com
Ilustrasi popok kain/cloth diapers. Kangacare.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para orang tua, kesehatan anak adalah yang utama. Apalagi jika usia anak masih sangat muda, misalnya masih bayi.

Salah satu hal yang sering dialami bayi adalah diaper rash alias ruam popok. Diaper rash ditunjukkan dengan kulit pantat bayi yang kemerahan dan bengkak. Meski umumnya tidak berbahaya, peradangan yang terjadi tetap mengganggu kenyamanan si bayi.

Kondisi ini bisa disebabkan karena bayi terlalu lama bersentuhan dengan tinja dan urine, gesekan antara kulit pantat dan popok karena popok terlalu kecil atau lembab, iritasi atau ketidakcocokan dengan produk bayi yang digunakan, serta pengaruh dari jenis makanan baru yang membuat frekuensi serta tekstur buang air besar dan kecil berubah.

Untungnya, diaper rash bisa dihindari. Salah satunya dengan menggunakan popok kain. Berbeda dengan popok sekali pakai, popok kain bisa dipakai berkali-kali karena dapat dicuci. Meski tidak tahan semalaman seperti popok sekali pakai, tapi pantat bayi menjadi lebih sehat karena popok sering diganti dan kulit pantat tidak lembab.

Hal ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha, seperti yang dilakukan oleh Rika Widjono. Bermula dari ketertarikannya menggunakan popok kain untuk sang anak, dia tidak menyangka popok buatannya direspons dengan baik oleh masyarakat.

Awalnya, Rika—yang rajin menulis blog—membagikan pengalamannya memakai popok kain buatan sendiri di blog miliknya. Ternyata, banyak pembacanya yang tertarik dan pesanan terus menerus masuk.

Bisnisnya pun dimulai pada 2009. Seperti banyak pelaku usaha lain yang memulai dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar, Rika juga hanya mengolah selimut bekas dan bedong bekas yang sudah tidak digunakan anaknya.

Proses trial and error berlangsung setahun, di antaranya proses pencarian bahan baku dan pola yang tepat, nyaman, serta ekonomis. Dengan modal awal sebesar Rp 2 juta, dia berhasil membuat sekitar 100 buah popok kain.

“Yang menjadi motivasi saya waktu itu adalah supaya lebih irit dan mengurangi timbunan sampah pribadi. Selain itu, dengan popok kain risiko ruam pada kulit bayi juga lebih kecil,” tutur Rika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Popok kain memang disebut lebih irit karena tidak perlu membeli popok terus menerus tiap beberapa hari. Cukup dengan rajin mencuci, maka persediaan popok akan terus ada di rumah.

Sekarang, Rumah Popok sudah memiliki tiga merek, yaitu Enphilia, Cilipopo, dan Mommiluna. Produksi pun dikerjakan oleh empat orang pegawai.

Saban bulan, Rumah Popok dapat menghasilkan 800 buah popok kain. Dengan penjualan antara 500-800 buah per bulan yang seluruhnya disalurkan ke pasar dalam negeri, Rika dapat mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta.

Sebagai generasi yang sadar teknologi, media sosial dimanfaatkan secara maksimal salah satunya melalui Instagram. Sebenarnya, Rumah Popok lebih mengutamakan penjualan ke distributor atau agen. “Namun, kami juga menerima pembelian langsung ke end customer melalui media sosial sebagai bentuk hubungan dengan end customer,” terangnya.

Penjualan online via Tokopedia serta aktif di berbagai komunitas pun menjadi saluran pemasaran lain yang dilakoni Rumah Popok.

Walaupun sudah menggeluti bisnis ini selama sekitar tujuh tahun, kendala bahan baku terkadang masih terjadi. Lantaran bahan popok kain yang mereka gunakan tidak mudah ditemukan di pasaran, Rumah Popok pun harus memesan khusus dari pabrik di dalam negeri. Masalahnya, pabrik tersebut tidak selalu mampu memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

Kendati demikian, kendala tersebut tidak menahan langkah Rika untuk memenuhi permintaan konsumen. Apalagi, merek popok kain buatannya sudah cukup dikenal orang.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.