Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Habiskan Waktu Bersama Anak Bisa Tingkatkan Kebahagiaan

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi keluarga bahagia. shutterstock.com
Ilustrasi keluarga bahagia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Survei Indonesian Nutrition Association menyebutkan, bermain bersama anak selama satu jam dapat meningkatkan kebahagiaan ibu dan ayah secara signifikan. Hal ini diungkapkan Gusti Kattani Maulani, Brand Manager Lactogrow, di Kelapa Gading, Jakarta Timur. 

Survei ini dilakukan terhadap 300 keluarga inti yang mengunjungi Happy Winter Land di Jakarta, Surabaya, dan Makassar. "Keluarga yang telah menghabiskan waktu bersama dalam kegiatan tersebut merasa hubungan mereka dengan anak menjadi kuat, kompak, dan harmonis," ungkap Gusti, Sabtu, 28 Mei 2016. 

Wanita yang akrab disapa Lani ini menjabarkan tiga hal yang membuat kegiatan bermain bersama anak dapat meningkatkan rasa bahagia. "Di situ ada ayah dan ibu, mereka saling membantu membangun kebersamaan bersama anak. Mereka melakukan aktivitas bersama," kata Lani. 

Kedua, ketika mereka bermain bersama, komunikasi akan terjalin. "Misalnya, saat mereka membuat snowman bersama. Anak minta saran dan bantuan, orang tua harus membantu, memuji," ujarnya. 

Selanjutnya, anak, ibu, dan ayah akan merasa lebih dekat dan lebih nyaman bersama karena adanya jalinan komunikasi tersebut. 

Hal ini juga disetujui oleh psikolog Rini Hildayani. Sebagai salah satu peneliti survei tersebut, dia mengungkapkan, "Penting bagi ayah dan ibu untuk saling bekerja sama dalam memperbanyak interaksi dengan anak yang melibatkan komunikasi serta sentuhan fisik." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Rini menambahkan, konteks bermain juga harus diperhatikan. "Dalam bermain ada syaratnya. Pertama, harus ada emosi positif dari semua pihak, enggak boleh ada yang menangis," katanya. 

Selain itu, orang tua dan anak harus aktif saat berkegiatan. "Tak harus fisik, tapi juga mental. Misalnya, ketika dibacakan cerita, anak akan membayangkan apa yang dibicarakan," tambah Rini. 

Terakhir, orang tua juga wajib mendampingi, memotivasi, dan memfasilitasi ide anak, kecuali jika anak tidak memiliki ide permainan. "Di sinilah peran orang tua untuk memperkenalkan beberapa kegiatan positif," ujar Rini. 

DINI TEJA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?