TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki pekerjaan sesuai minat, berpenghasilan cukup, dilengkapi suasana kerja menyenangkan, menjadi dambaan setiap orang. Nyatanya, banyak orang bergonta-ganti pekerjaan dengan berbagai alasan.
Dari banyaknya alasan gonta-ganti pekerjaan, berikut ini delapan hal yang paling sering menyebabkan karyawan ingin cepat-cepat mengundurkan diri. Semoga tidak satu pun Anda alami dalam pekerjaan sekarang, ya.
1. Gaji rendah
Masalah penghasilan berada di atas segalanya. Sederhana saja, orang bekerja pastinya ingin mendapatkan penghasilan yang layak untuk kebutuhannya. Jika bayaran yang didapat dari pekerjaan itu di bawah harapan, tentunya ia tak akan bertahan lama dan segera mencari pekerjaan baru, yang gajinya sesuai harapan.
2. Potongan-potongan
Okelah, gaji pokok sesuai harapan. Namun terlalu banyak potongan, itu juga bisa menjadi masalah. Potongan gaji untuk keterlambatan, izin tidak masuk, potongan cuti, dan lain sebagainya, akan membuat orang berpikir dua kali untuk bertahan.
3. Pengawasan ketat
Bagaimana rasanya, jika dalam sehari atasan berkali-kali menghampiri Anda dan bertanya, "Apa yang sedang kau kerjakan?" Lalu, setiap gerak-gerik diawasi. Ada seorang teman yang mengatakan ia pernah bekerja di sebuah perusahaan yang memasang CCTV di setiap sudut ruangan. Dan ia mendapat teguran dari atasan bila tertangkap kamera sedang mengobrol, melakukan telepon pribadi, duduk dengan posisi tak sempurna, bahkan karena terlalu sering menggaruk kaki.
4. Aturan yang kontradiktif
Misalnya, peraturan ketat soal keterlambatan, ada seseorang yang terus-menerus datang terlambat tapi tidak mendapat sanksi hanya karena ia memiliki kedekatan khusus dengan seorang petinggi. Aturan yang kontradiktif dengan kenyataan di lapangan seperti ini jelas akan menjadi bom waktu, yang membuat orang lain, bahkan beberapa orang, cepat-cepat mencari kantor yang baru.
5. Perisakan
Perisakan atau bullying tak hanya terjadi di sekolah-sekolah, tapi juga di lingkungan kerja. Bisa jadi perundungan secara verbal atau dalam urusan pekerjaan, misalnya seseorang terus-menerus diberi beban pekerjaan berat dan menjadi kambing hitam atas setiap kesalahan dalam tim kerjanya.
Dan sangat mungkin korban perisakan memutuskan segera angkat kaki demi kehidupan dan pekerjaan dengan lingkungan yang lebih baik.
6. Si anak emas
Jika ada seseorang yang terlalu diistimewakan atasan, padahal prestasi dan kemampuan kerjanya biasa-biasa saja, tentu membuat suasana kerja tak nyaman. Keberadaan si anak emas membuat persaingan kerja tidak sehat. Dan ini jelas memicu pekerja lain segera mencari lingkungan kerja dengan persaingan yang sehat.
7. Tidak ada asuransi kesehatan
Dengan adanya asuransi kesehatan, jaminan sosial, dan dana pensiun, seseorang bekerja dengan lebih tenang. Tidak perlu khawatir memikirkan biaya ketika jatuh sakit, dana pensiun, dan jaminan lain. Dan ini biasanya menjadi kelebihan seorang karyawan kantoran ketimbang pekerja lepas yang harus mengurus asuransi kesehatan secara pribadi.
Kalau fasilitas asuransi tidak ada, berarti Anda harus pastikan penghasilan Anda cukup besar sehingga bisa digunakan untuk membayar asuransi kesehatan secara pribadi. Jika tidak, ya, saatnya mencari pekerjaan yang memberikan fasilitas ini!
8. Beban terlalu berat
Target yang terlalu tinggi, tuntutan pekerjaan yang berat, dan terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan jelas menjadi pemicu stres. Jika seseorang tak sanggup lagi mengatasi stres karena pekerjaannya, tak perlu heran bila ia tiba-tiba mengajukan surat pengunduran diri.
Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham? Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah