TEMPO.CO, Jakarta -Dunia perkulineran Indonesia tentu tidak asing dengan sosok William Wongso. Pria kelahiran Malang 12 April 1947 ini menjadi referensi dunia bersatap tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Belakangan, sejak September lalu Om Will begitu sapaannya giat melakukan program Tour Culinary Eat Smart Indonesia. Pria berkacamata ini bekerja sama Joan Peterson, President of Ginkgo Press dan kreator seri buku panduan bagi pelancong dan pecinta buku masak, yang sudah terkenal di seluruh dunia, datang ke Jakarta, Yogyakarta dan Bali untuk mengeksplorasi makanan Nusantara.
“Saya mengajak sebelas orang asing dari Amerika dan Melbourne untuk mengikuti tour guide kuliner Indonesia. Saya ajak mereka blusukan tak hanya mengenalkan sejarah makanan, pasar, tradisi, kebudayaan dan segala pernik kuliner Indonesia,” kata Wiliiam pada pekan lalu di Jakarta.
Para turis manca negara yang rata-rata berusia 52 hingga 76 tahun yang merupakan pensiunan dari berbagai lintas profesi diajak William untuk berselancar cita rasa kuiner Indonesia.
“Kalau soal taste atau cita rasa itu mesti pengalaman langsung, tidak bisa melihat cerita atau sejarah. Intinya mereka excite,” kata William yang membawa rombongannya menginap di Jakarta selama dua malam, di Yogyakarta tiga malam dan di Bali lima malam.
Melalui program ini William menjelaskan dengan detail kepada para wisatawan. Dia memberikan a to z tak hanya minat tentang kuliner Nusantara, tetapi juga mengetahui bagaimana proses pembuatan, cara memasak seperti apa, komposisi bahan, dan sejarahnya.
Adapun jenis makanan yang diperkenalkan penulis buku Flavors of Indonesia ini mulai kue rangi, soto Ambengan, gudeg Yogya Bu Jum dan Mbah Lindu yang berusia 95 tahun, sayur kampung Yogya, jadah Mbah Carik dan menu Pantura.
“Saya ajak mereka ke Warung Gora untuk menikmati menu Pantura, menunya para supir. Penyajiannya tentu dengan citarasa yang bisa diterima lidah mereka melalui menu ikan asap pari, sup patin, pesmol dan sebagainya,” ujar William.
Di Bali, pemilik Vineth Bakery ini mengajak ke d’Oemah Ubud, bar Arcana dan restoran La Sal di Seminyak untuk mencicipi makan lawar Bali, ke Warung Santet untuk mencicipi menu iga babi panggang. William juga mengajak rombongannya mencicipi Steak Hollycow dan jus aneka buah-buahan tradisional Indonesia di MM Juice. Kemudian ada juga program kelas memasak dengan para koki seperti Ronny Gerungan, seorang koki asal Indonesia yang udah lama berkarir dan beken di Jakarta, setelah pensiun pindah ke Bali, lalu koki asing yang mengajarkan makanan modern molekuler gastronomi dan men vegetaria.
“Ini seperti diplomasi kuliner, mereka pulang menceritakan pengalaman berkuliner tradisional Nusantara Indonesia yang tujuannya makin menglobalkan kuliner Indonesia,” kata William yang akan rutin untuk membidik Medan, Aceh, Palembang, Padang dan Manado untuk daerah berikutnya pada program ini.
HADRIANI P.