TEMPO.CO, Jakarta -Pada hari ketiga ajang Jakarta Fashion Week 2017 yang berlangsung di Senayan City, Jakarta Selatan menyajikan hal menarik. Di perhelatan mode yang memasuki tahun ketujuh ini menyajikan rancangan kolaborasi lima perancang muda atau pendatang baru yang dimentori seorang perancang senior. Mereka adalah Easlyn Ong, Jo Helen, Silvia Ho, Yohanaline, dan Yunita Gunawan yang menampilkan mode busana dengan konsep beragam dan berbeda.
Kelima perancang ini memang berada dibawah naungan perancang busana senior seperti Abineri Ang, yang sejak tahun 2000 lalu mendirikan tempat pelatihan bagi mereka yang ingin berburu ilmu, jadi perancang dan mendalami bidang mode.
Perancang Easlyn Ong membuka peragaan busana dengan sajian sangat manis berupa konsep 'The Rising Angel' yang menampilkan delapan busana terbaiknya.
Pada kedelapan busana ini menghadirkan gaun beraneka warna seperti hitam, putih yang mendominasi dan dipadukan dengan bulu dan hiasan kristal yang membuat gaun semakin megah, yang dipercantik dengan hiasan kepala (headpiece).
Adapun perancang Sylvia Ho melalui tema 'Once Upon A Time' menyajikan koleksi busananya dengan menghadirkan aneka warna yang lebih lembut pink, putih dan peach. Sylvia tampaknya ingin menampilkan delapan busananya dengan memakai bahan sutera yang membuat bajunya terlihat ringan saat dikenakan."Saya menghadirkan detil floral pada hampir seluruh busana dalam tema kali ini," kata dia.
Perancang Yohanalina menghadirkan kaya cutting yang tegas dengan perpaduan warna-warna terang seperti merah, pink dengan hitam melalui konsep 'Enchanted Jungle'.
Sementara Jo Helen dengan tema 'Once Upon A Time' mengahdirkan delapan busana berupa gaun pengantin yang diterlihat lebih tegas dibagian atas dengan detil bunga. "Pada belahan cuttingannya saya juga menghadirkan kesan kuat terutama kepada si pemakainnya supaya lebih percaya diri," kata Jo.
Tak mau dengan para murid yang sudah unjuk diri, Abineri Ang menghadirkan 'The Art Of Black'. Kali ini, Abineri menampilkan gaya berupa potongan yang sangat menarik mata.
"Ya saya memberikan apresiasi bagi wanita. Kali ini, busana tampak seksi dengan tampilan para model yang mengenakan wig rambut model keriting. Women is beauty," kata Abineri.
Sebagai perancang yang sudah lebih dulu hadir di panggung mode, Abineri berharap kelak tempat pelatihan merancang yang dipimpinnya dapat membuat busana yang sesuai dengan keinginan umum
"Pada akhimya nanti, kami berusaha mencetak pelajar secara mandiri dapat membuat konsep mode, design, pola dan menyatakannya melalui berbagai kemampuan grafis seperti gambar teknik, ilustrasi, iklan dan melalui baju yang dibuat untuk segmentasi pasar," ungkapnya panjang lebar.
HADRIANI P.