Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wirausahawan Sosial Indonesia Menang di Ajang YSE 2016

image-gnews
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Singapura - Tim wirausahawan sosial Kama Batik  yang beranggotakan Ajeng Hilarysa Pramesti, Dyah Rasyid, dan Novi Anathasya Purba berhasil menjadi salah satu tim yang memenangi program Young Social Entrepreneurs (YSE) yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Dengan kemenangan ini, Kama Batik  memperoleh pendanaan sebesar Sin$ 20 ribu (Rp 187 juta)  

Gagasan bisnis yang diajukan oleh Kama Batik bertujuan mengumpulkan dan mendaur ulang sampah perusahaan batik dan mendaur ulangnya untuk menghasilkan produk-produk seperti kalung, gelang, tas, dan hiasan rambut. Dalam prosesnya, mereka akan mengadakan sesi pelatihan berkala bagi para wanita pengangguran untuk dapat dipekerjakan.

Dalam acara penutupan Senin, 24 Oktober 2016, lalu di Singapura, Novi Anathasya, 22 tahun menyatakan keterampilan bisnis dan pengetahuan diperoleh melalui program YSE akan berperan  penting dalam pertumbuhan bisnis Kama Batik. “Persahabatan selama delapan bulan ini juga membuat saya sadar tidak sendirian dalam menciptakan manfaat sosial melalui kewirausahaan,” tuturnya. 

Tim lainnya yang juga memenangi program ini adalah NOMAD dari Singapura yang beranggotakan   Muhammad Haziq Bin Mohd Rashid dan Mohd Nasrul Bin Rohmat. Tim ini menggagas kerja sama antara seniman lokal dan masyarakat pedesaan di India untuk menciptakan produk kerajinan tangan nan unik. Kerajinan tangan tersebut akan dijual kepada pelanggan yang lebih luas.

Lalu tim Praxium yang juga dari Singapura yang dipimpin oleh Louis Puah merancang proyek yang berpusat pada karier yang sesuai dengan ketertarikan pemuda berusia 14-18 tahun. Gagasan ini didukung oleh para profesional industri yang bertindak sebagai mentor dan pelatih. Setiap proyek berujung pada produk atau acara yang memberi para pelajar sesuatu yang bernilai.

Tim Singapura lainnya adalah PsychKick yang beranggotakan  Shafiqah Nurul Afiqah Binte Ramani dan Sayid Hafiz Bin Sayid Zin. Tim ini menggagas pembuatan aplikasi telepon pintar sebagai tambahan bagi pendekatan tradisional dalam membantu klien maupun terapis perawatan kesehatan.

Adapun tim Saadhan asal India yang beranggotakan  Mohit Dave dan Pranav Harshe berniat membeli hasil tani sehat dari petani, mengolahnya, menyediakan layanan pemasaran, dan menciptakan rantai pasokan yang aman untuk pasar-pasar di Gujarat Selatan dan Maharashtra Utara. Hal ini memungkinkan petani meningkatkan pendapatan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karen Ngui, juri utama dan Gubernur SIF mengatakan,  generasi muda  adalah katalis perubahan global. Banyak dari mereka sangat inovatif dan digerakkan oleh tujuan sosial yang kuat. Saat bersatu, anak-anak muda dapat menjadi agen kunci bagi dampak sosial yang positif. “Program YSE memperkuat hubungan internasional ini dan menjembatani perbedaan budaya untuk mendorong pertukaran gagasan,” ujarnya. 

Total tim yang mengikuti program YSE ada sebanyak 15 tim yang beranggotakan 35 orang.  Para wirausahawan sosial muda ini kemudian belajar selama delapan bulan dengan materi program bimbingan, kunjungan belajar ke luar negeri, hingga acara Pitching for Change pada Senin lalu yang memberi kesempatan kepada tim untuk mempresentasikan beragam gagasan bisnis kepada dewan juri.

Seluruh tim  mewakili delapan negara yakni Azerbaijan, Filipina, India, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Yaman. Mereka  terpilih dari 114 peserta awal lokakarya YSE 2016 yang diadakan pada  Maret tahun ini.

Dalam perjalanannya, semua tim mendapatkan bimbingan dari sejumlah relawan pembimbing dari McKinsey & Company dan Temasek International.  Para pembuat perubahan muda ini juga mendapat kesempatan belajar dari para wirausahawan sosial sukses, akademisi, serta pemimpin industri dari beberapa perusahaan.

EFRI RITONGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

1 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

Turis wanita ini mencuri ikat pinggang dan produk kosmetik yang nilainya belasan juta di Bandara Changi Singapura.


10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada Tetangga RI

1 hari lalu

Marina Bay Sands, hotel dan resor ikonik Singapura (TEMPO/Mila Novita)
10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia, Ada Tetangga RI

10 negara dengan biaya hidup tertinggi pada 2024, Singapura masuk.


PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

2 hari lalu

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan Lawrence Wong saat konferensi pers di Istana, di Singapura 16 April 2022. SPH Media/The Straits Times/Lim Yaohui via REUTERS
PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024


Menilik Tradisi Lebaran di Singapura

9 hari lalu

Festival Cahaya di Geylang Serai, Singapore. (www.visitsingapore.com)
Menilik Tradisi Lebaran di Singapura

Secara umum tradisi Lebaran di Singapura tidak jauh berbeda dengan di Indonesia


Serobot Antrean dan Meludah Saat Nonton Konser Bruno Mars, Una Dembler Minta Jangan Dicontoh

12 hari lalu

Una Dembler
Serobot Antrean dan Meludah Saat Nonton Konser Bruno Mars, Una Dembler Minta Jangan Dicontoh

Meski mengakui telah meludah penonton lain dan membuat keributan, Una Dembler membantah bahwa ia telah menyerobot antrean.


Taruh Daging Babi di Masjid, Singapura Hukum Pria Ini 3 Bulan Penjara

13 hari lalu

Daging Babi dan Daging Sapi. shutterstock.com
Taruh Daging Babi di Masjid, Singapura Hukum Pria Ini 3 Bulan Penjara

Singapura menghukum seorang kurir makanan 3 bulan penjara karena menaruh daging babi kaleng di rak masjid.


SkyOrb Kabin Baru Singapore Cable Car yang Futuristik dengan Lapisan Berkilau

16 hari lalu

Kabin SkyOrb Singapore Cable Car. (dok. Mount Faber Leisure Group)
SkyOrb Kabin Baru Singapore Cable Car yang Futuristik dengan Lapisan Berkilau

Ada tujuh unit SkyOrb yang disediakan Singapore Cable Car untuk memanjakan wisatawan melihat panorama kota


Sukses di Jerman, Harry Potter: Visions of Magic akan Hadir di Singapura Tahun 2024

17 hari lalu

Harry Potter: Visions of Magic akan hadir Singapura pada kuartal keempat tahun 2024.  Instagram.com/@harrypottervisionsofmagic
Sukses di Jerman, Harry Potter: Visions of Magic akan Hadir di Singapura Tahun 2024

Harry Potter: Visions of Magic edisi Singapura ini akan diadakan di dalam ruangan dengan lebih luas


5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

21 hari lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024


Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

22 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Singapura Kirim Tim Bantu Investigasi Jembatan Ambruk di Baltimore

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura mengirimkan tim penyelidik untuk membantu penyelidikan jembatan ambruk di Baltimore, AS