Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Waktu Duo Desainer

image-gnews
Model mengenakan koleksi Desainer Ghea Panggabean di hari pertama peragaan busana IPMI Trend Show 2017 di Senayan City, 8 November 2016.  TEMPO/Nurdiansah
Model mengenakan koleksi Desainer Ghea Panggabean di hari pertama peragaan busana IPMI Trend Show 2017 di Senayan City, 8 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bau kembang setaman menyeruak begitu pengunjung memasuki ruang presentasi busana karya desainer Era Soekamto, Selasa 8 November 2016 lalu. Di atas panggung IPMI Trend Show 2017 yang dibentangkan di Senayan City, sudah ada miniatur pendapa—tempat untuk menghadap penguasa di masa lalu. Tak ketinggalan para dayang dan abdi dalem yang membawakan payung.

Tembang macapat mengalun mengiringi langkah para model yang memamerkan 12 koleksi adibusana 2017. Temaram lampu membuat emas yang menghiasi busana Era seakan-akan berpendar. Sesekali bulu kuduk berdiri, bukan akibat dinginnya pengatur suhu ruangan, melainkan karena karisma sang model ketika berlenggak-lenggok dalam balutan busana Era.

Era menyebutkan ide busananya datang dari filsafat Asmaradana—tembang macapat bertema cinta. Macapat merupakan puisi tradisional Jawa yang menceritakan kehidupan. Lewat Asmaradana, Era tampaknya hendak menuturkan kekuatan cinta seorang perempuan Jawa.

Di balik kelembutan sikap dan tutur kata perempuan Jawa, kata dia, ada kekuatan yang dapat menaklukkan seorang raja. Juga, ada kekuatan yang membuatnya bisa menghentikan atau sebaliknya malah menyulut peperangan.

Kekuatan itu tampaknya diwakili oleh bubuhan emas yang menghiasi tiap busananya. Pembubuhan tidak dilakukan dengan mesin, melainkan memakai tangan. “Motif batiknya ditulis dan dicanting sama seperti membatik biasa, tapi tidak pakai lilin,” kata dia. Teknik pembubuhan prada emas ini jelas bukan teknik biasa.

Apalagi Era membuatnya di atas material sutra organza yang sangat halus dan tipis. Untuk menjaga kesan klasik, dia menampilkan motif batik kuno dengan teknik perada emas. Hasilnya, serangkaian busana kebaya yang jauh dari kesan usang tampil di panggung White Cube. Era membuat kebaya klasik tampil modern.

Beberapa jam sebelumnya, di panggung Mini Runway, ada desainer Ghea Panggabean yang menawarkan latar belakang perdagangan rempah berabad-abad lampau di Selat Malaka. Cerita dimulai dari Pulau Barus, Sumatera Utara, yang diyakini ahli sejarah sebagai pusat niaga rempah internasional.  Pulau ini adalah penghasil barus, yang merupakan komoditas penting untuk Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ghea membawa kita menyusuri sejarah dengan menghadirkan busana dari kain ulos. Tapi busana itu sudah diadaptasi ke siluet modern, seperti rok berpotongan lurus dan celana slim fit yang dipadukan dengan busana berpotongan loose (bahan jatuh). Ada juga midi dress berpotongan lurus yang dipadukan dengan atasan seperti blazer hitam. Hiasan kepala yang mirip dengan milik Sisingamangaraja XII semakin mengentalkan kesan Batak.

Cerita lalu berpindah ke tanah Palembang ketika Gending Sriwijaya menjadi musik latar. Di sini, kita diajak menapak tilas kehebatan Kerajaan Sriwijaya dalam menguasai perdagangan rempah. Ghea membuat busana serupa busana raja, bangsawan, dan pendeta pada masa itu. Motif limar dan songket emas jadi andalan Ghea. Dia menghiasinya dengan bordir dan manik untuk memperkaya busana. 

Yang seru, Ghea juga membawa kita ke tanah Jawa. “Saya menampilkan kain batik parang, batik cinde, dan batak alas-alasan,” kata dia. Semuanya dipadankan dengan jaket beludru bergaya para raja dan prajurit keraton zaman baheula. “Busana ala keraton dan prajurit ini nampaknya akan menjadi tren,” dia menuturkan.

Ghea mengemas presentasinya dalam tema “The Spice and Silk Route from Sumatera to Java”. Jalur sutra tergambar jelas lewat presentasi busana luar hitam bertekstur halus yang mengayun ringan ketika sang model berjalan. “Gue suka banget sama busana itu,” kata seorang pengunjung ketika peragaan busana berakhir.

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Rory Hie. AP/Achmad Ibrahim
Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.


Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Pegolf asal Thailand, Panuphol Pittayarat, berhasil menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta.
Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.


Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Jumat 27 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.


Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, saat bertanding dalam Turnamen Indonesia Terbuka 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis 26 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.


Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Pemain Timnas Indonesia U-16, Sutan Diego Armando Ondriano Zico. (pssi.org)
Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.


Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Brylian Negiehta Dwiki Aldama (tengah) melakukan selebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16 Nicky Melvin Singh (kanan) dalam pertandingam persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 8 Juni 2017. ANTARA FOTO
Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.


Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Kondisi diskon besar-besaran di gerai Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta, 15 September 2017. TEMPO/ADAM PRIREZA
Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.


Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

15 September 2017

Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 2017. (aseanfootball.org)
Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

Pemberian julukan kepada punggawa Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 oleh Valentino Simanjuntak ternyata tak sembarangan. Ada makna di baliknya.