Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyuwangi Ingin Tiru Kesuksesan K-Pop

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Grup Vokal K-pop
Grup Vokal K-pop "Boys Republic" beraksi pada acara K-pop Festival di Seoul, Korea Selatan, 8 September 2016. Boys Republik merupakan grup K-pop pertama yang berhasil bekerja sama dengan record label Universal Music. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas inign meniru langkah Korea Selatan yang sukses mengglobalkan budaya mereka yang kini terkenal dengan sebutan K-Pop, sehingga digemari oleh masyarakat dunia.

"K-Pop sungguh luar biasa. Bagaimana mereka melakukan pemasaran budaya dan gaya hidup, mulai dari drama, kuliner, sampai musik dan joget seperti Gangnam Style begitu heboh di mana-mana," kata Anas di sela-sela mendampingi Dubes Korea untuk Indonesia Cho Taiyoung di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

Dubes Korea Selatan untuk Indonesia berkunjung ke Banyuwangi sejak Kamis (17 November 2016). Dubes Cho mengunjungi sejumlah tempat, mulai dari melihat pelayanan publik, Desa Adat Kemiren, hingga Pantai Solong.

Kehadiran Dubes Cho tak disia-siakan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas untuk menggali rahasia kesuksesan Korea Selatan dalam mengglobalkan budaya lokalnya. Arus besar budaya Korea yang kerap disebut K-Pop ke berbagai negara di dunia dinilai Anas sangat menginspirasi.

"Saya sempat tanyakan ke Dubes Cho. Ternyata ini memang dibangun bukan dalam setahun atau dua tahun. Ini proses panjang, di mana Korea paham bahwa kreativitas sangat kuat dalam menggerakkan perekonomian mereka," kata Anas saat menikmati kopi bersama Dubes Cho di Desa Adat Kemiren.

Anas juga mencermati bagaimana Korea memusatkan ekonominya pada kreativitas yang tecermin bukan hanya pada sektor industri kreatifnya, tapi juga teknologinya.

Penetrasi produk teknologi dari Korea, katanya, mencerminkan hal tersebut, seperti merek LG, Samsung, dan Hyundai. "Makanya nation branding mereka adalah Creative Korea. Kuat sekali, karena memang pusat kreativitas ada di sana," ujarnya.

Korea, ujar Anas, termasuk raksasa ekonomi dunia. Nilai perekonomiannya mencapai 1,3 triliun dolar AS, tahun lalu menempati posisi 11 dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Padahal, dulu tahun 1945, mereka termasuk negara termiskin. Saya baca laporan bahwa lonjakan pendapatan per kapita dari awal-awal mereka merdeka pada 1945 sampai saat ini adalah lonjakan terbesar yang pernah dicapai suatu negara di dunia ini. Kita harus belajar kepada mereka," ujar Anas.

Kunjungan kerja Dubes Cho ini juga dimanfaatkan untuk mendorong SDM Banyuwangi. Dubes Cho mengunjungi Politeknik Negeri Banyuwangi untuk melihat proses pendidikan di tempat tersebut. "Kami mendorong ada sinergi. Kami bisa mendapat supervisi dari Korea untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi," ujar Anas.

Sementara itu, Dubes Cho Taiyoung sebagaimana dikutip keterangan Humas Pemkab Banyuwangi mengatakan kunjungannya ke kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu untuk mempereat hubungan dengan daerah yang ada di Indonesia. Dia mencermati perkembangan Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kunjungan saya ke Banyuwangi semakin menambah kecintaan saya pada Indonesia. Ini negeri yang luar biasa," katanya.

Terkait pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni-budaya, kata dia, Korea memang membangunnya dengan berkelanjutan. "Seni-budaya menjadi diplomasi yang bisa diterima banyak kalangan di dunia ini. Hal tersebut menjadi dorongan bagi kami untuk terus mengembangkan pusat-pusat kreativitas di Korea," ujar Cho.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

35 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.