Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TBM Kedai Proses, Menghidupkan Kembali Kearifan Lokal  

image-gnews
Salah satu ruang di Taman Bacaan Masyarakat Kedai Proses, Rangkas Bitung, Lebak, Banten
Salah satu ruang di Taman Bacaan Masyarakat Kedai Proses, Rangkas Bitung, Lebak, Banten
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok perempuan remaja sedang berlatih menari tarian tradisional di sebuah ruang setengah terbuka menghadap jalan kampung. Mereka berkaos lengan panjang dan bercelana panjang, sebagian berhijab. Gerak-gerik tari mereka yang beralih ke kanan dan ke kiri, dan gerakan memutar, ditingkahi suara gamelan Sunda yang terdengar dari sebuah pelantang suara elektronik.

Itulah pemandangan yang terlihat ketika saya mengunjungi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kedai Proses di Kampung Barangbang Kelurahan Muara Ciujung Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak Banten, pada Selasa siang, 22 November 2016. Terletak di Jalan Budhi Utomo,  lokasi lembaga ini strategis, karena terbelah oleh sebuah jalan kampung di tengah komplek sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang, karena itu disebut komplek pendidikan.

Sebagai sebuah taman bacaan, Kedai Proses memiliki tata ruang dan disain interior dan eksterior yang menyenangkan untuk dikunjungi. Begitu mendekati lokasi lembaga, kita akan disambut dengan gapura artistik yang bertuliskan Kampung Literasi. Masuk lebih dalam, kita akan melihat dua ruang berhadapan yang dipisahkan oleh sebuah jalan kampung.

Ruang sebelah kiri yang berupa bangunan semi permanen berukuran 10x4 meter adalah ruang diskusi. Bahan bangunan terbuat dari bambu-bambu pilihan, dinding bata, dan kayu. Bangunan yang didesain setengah terbuka ini terletak seperempat meter lebih tinggi dari tanah. Di dinding ruang, terdapat rak-rak yang diisi puluhan buku yang ditata menyamping dan meninggi. Pengunjung bisa memilih tema-tema buku sesuai selera. Di dinding bagian atas, dipasang banyak pigura yang memuat foto-foto lama berupa suasana pertunjukan teater. Di lantai, tersedia tikar dan sofa tipis untuk duduk lesehan, dan meja-meja pendek.

Ruang sebelah kanan berupa bangunan semi permanen berukuran 12x4 meter, dan sebagiannya terbuka ke jalan, adalah ruang perpustakaan.  Di ruang inilah tersimpan koleksi buku sekitar 1400 judul yang terdiri dari beragam jenis: novel remaja, keterampilan, komik dan keislaman. Namun ruang yang sebagiannya terbuka ini banyak dipakai untuk latihan pertunjukan, karena tata letaknya yang mirip panggung pertunjukan di gedung-gedung.

Satu lagi ruang yang sering penuh oleh anak-anak sekolah, yaitu ruang edukasi yang berfungsi untuk pemutaran film dan audio pengajaran, dan dilengkai satu set alat musik tradisional gamelan, dan keyboard. Ruang berukuran 7x4 meter ini berbahan bambu-bambu, dan beratap ijuk. Di depan ruang ini, terdapat pohon yang digelayuti sejumlah peranti elektronik bekas seperti layar komputer, keyboard dan lain-lain. Instalasi seni ini selain menghadirkan pemandangan unik dan indah, juga menyodorkan makna simbolik: ruang literasi.

Didirikan pada 2010, Kedai Proses awalnya adalah dua buah pojok baca dengan jumlah buku 200 eksemplar. Pada 2013, DC Aryadi, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Provinsi Banten dan pendiri lembaga ini menginisiasi kembali upaya sosial ini sebagai sebuah gerakan literasi. “Jadi sebetulnya gerakan literasi di sini sudah ada sebelum munculnya program Kampung Literasi dari pemerintah pusat. Kami hanya menginisiasi lagi saja,” kata DC Aryadi.

Keinginan DC Aryadi untuk menghidupkan gerakan literasi lewat Kedai Proses semakin menggebu setelah lembaga ini meraih penghargaan sebagai Taman Bacaan Kreatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013. Sejumlah kegiatan kreatif pun dia geber.  Pengadaan buku diperbanyak dengan penyediaan rak-rak buku yang tertata rapi. Kegiatan dramatic reading (pembacaan kembali naskah drama) dihidupkan. Adaptasi naskah drama dilakukan, seperti terhadap naskah drama Saijah dan Adinda karya WS Rendra dan Ibu Suri karya Wisran Hadi. Kegiatan ini diikuti sekitar 50 anak SMP dan SMA dari kampung setempat.

Kedai Proses juga membuka kelas menulis, antara lain penulisan puisi, cerpen, artikel dan jurnalistik.  Juga kelas teater, yang diisi dengan membuat naskah drama secara kolektif, yang membutuhkan proses observasi dan riset data. Mereka misalnya pernah mementaskan drama Pangeran Wirasuta, tokoh Baduy, hasil dari kerja mereka, di Kota Bandung dan Bengkulu.

Berdiri di atas tanah seluas 600 m2 milik Yayasan Setia Budi, taman bacaan ini dilengkapi berbagai fasilitas. Hotspot internet tersedia gratis. Alat musik seperti angklung, gamelan, dan keyboard tersedia. Kedai Proses juga dipercaya mengelola sebuah mobil hibah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – kerjasama dengan sebuah perusahaan otomotif sebagai tanggungjawab sosial perusahaan -- untuk membantu program Gerakan Indonesia Membaca. Mobil ini dilengkapi proyektor dan televisi.

Untuk menggerakkan roda kegiatan, lembaga ini mencari pembiayaan secara swadaya, antara lain melalui pementasan teater, dan budidaya  lele dan belut. “Sebulan pemasukan kami kurang lebih Rp 3 juta, “ kata DC Aryadi yang didukung oleh 13 pengurus yang rata-rata berpendidikan strata 1 ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2016, Kedai Proses mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjalankan program Kampung Literasi. Kampung Literasi merupakan kawasan kampung yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat melek aksara (dasar, lanjutan, maupun multiaksara) agar masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas.

Untuk program ini, mereka sudah mengadakan kegiatan literasi sesuai petunjuk teknis kementerian. Literasi keuangan misalnya dilaksanakan dengan mengajak kerjasama dengan para guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini . Sebanyak 15 orang dilibatkan dalam sebuah obrolan informal selama 1 jam untuk pembekalan literasi keuangan. Dari para guru tersebut, diharapkan literasi keuangan menular ke murid.  “Hasilnya positif. Ada anak SD yang kemudian memiliki ide-ide kewirausahaan yang menarik, “ kata DC Aryadi.

Dalam kesempatan lain, mereka menggelar kegiatan literasi kesehatan. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat, mereka membekali para peserta dengan masalah-masalah kebersihan sehari-hari dan lingkungan. Misalnya, soal pentingnya mencuci tangan sebelum makan, atau pentingnya menjaga kebersihan sungai dari sampah. “Kami ngobrol saja soal masalah-masalah di dekat kita,” kaya DC Aryadi.

Materi literasi seni tak ketinggalan. Mengajak 67 orang berpendidikan SMP sampai mahasiswa, mereka membekali para peserta dengan literasi seni. Selain penjelasan lisan tentang pengertian dasar seni, materi ini dilatihkan dengan metode observasi dan wawancara dengan narasumber. “Kami mengutamakan seni pertunjukan lokal, agar anak-anak melek dengan seni lokal sekitar,” kata DC Aryadi.

Menanggapi program Kampung Literasi yang dicanangkan pemerintah, DC Aryadi menyambut baik program itu. Walapun masyarakat sebetulnya sudah memiliki kemampuan literasi sejak dulu, tapi peran pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat tetap penting. “Program ini cocok dengan keinginan masyarakat, namun mereka tetap harus difasilitasi”, kata DC Aryadi.

Jarum jam menunjukkan angka 4. Matahari semakin condong ke barat. Sekolah-sekolah pun telah selesai melakukan kegiatan belajar mengajar. Semakin lama anak-anak berseragam abu-abu putih semakin banyak berdatangan ke taman bacaan Kedai Proses. Mereka tampak dengan wajah berseri memainkan instrumen gamelan. “Nang, nung, ning, nung, “ demikian terdengar suara gamelan dari salah satu ruang. * Kelik M. Nugroho

 

   

   

     

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

13 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

20 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

52 hari lalu

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

52 hari lalu

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

55 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.