TEMPO.CO, Jakarta - Ketiga calon gubernur DKI Jakarta akan mengikuti acara debat yang berlangsung di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan hari ini, Jumat, 13 Januari 2017. Mereka adalah pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno. Selain materi dalam acara debat ini, tentu menarik juga memperhatikan gaya busana ketga pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta ini.
1. Agus Harimurti dan Sylviana Murni
Menarik memperhatikan gaya pasangan ini. AHY-Sylvi menyajikan gaya berbusana yang tampak rapi berbalut kebaya dan kemeja. Bila Sylvi nyaman dengan balutan padu padan kebaya atau setrlan busana resmi atasan dan bawah berupa rok lengkap dengan jilbab yang tertutup rapi memberikan kesan elegan, justru AHY tampak nyaman dan memilih kaos hitam, kemeja semi resmi lengan pendek atau panjang dengan gaya tacticool yang biasa dikenakan selama masa kampanye. Istilah ini diartikan kepanjangan dari tactical dan cool.
AHY menuturkan dengan gaya lapangan tacticool ini mengisyaratkan harus taktis, keren dan nyaman fleksibel dikenakan dalam berbagai kesempatan. Boleh jadi gaya AHY juga mendapat masukan pendapat dari sang istri Anissa Pohan yang memiliki latar belakang di dunia hiburan di Indonesia sebagai mantan model dan pembawa acara olahraga.
Pada gaya yang dikenakan AHY di bagian dada sebelah kanan, terdapat tanda pagar bertuliskan Jakarta untuk Rakyat. Adapun pada bagian kiri terdapat singkatan nama Agus, AHY. Kemudian pada lengan sebelah kanan juga selalu ada patch atau tempelan bendera merah putih.
Menurut putra sulung mantan Presiden SBY ini, bendera merah putih dengan patch INDONESIA ini memiliki makna khusus yaitu menandakan bahwa dirinya, di atas segalanya adalah persatuan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat
Paling ketara adaah pilihan gaya busana pasangan ini mengenakan kemeja kotak-kotak. Keduanya, sebelum mendaftar ke KPU DKI pada 21 September 2016 sudah memperkenalkan kemeja kotak-kotak sebagai seragam khas mereka.
Pasangan Ahok-Djarot meyakini pemakaian kemeja kotak-kotak jadi pilihan busana yang kerap dikenakan dalam setiap kesempatan. Bahkan banyak masyarakat yang juga mengenakan gaya busana ini dan biasa berseliweran di Rumah Lembang Menteng, Jakarta Pusat. Di base camp Ahok-Djarot ini, banyak dijual kemeja kotak-kotak dan aneka souvenir serba kotak-kotak untuk atribut mendukung pasangan ini. Belakangan untuk kaum wanita juga ada gaya kebaya kasual berbahan kaos yang bermotif kotak-kotak.
Ahok mengatakan pilihannya dengan kemeja kotak-kotak adalah yang kedua. Pertama, ia mengenakan kemeja kotak-kotak saat maju bersama Joko Widodo (Jokowi) pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Mengenakan kemeja ini, saat itu pasangan Ahok-Jokowi akhirnya memenangkan pemilihan pada 2012. Ahok menuturkan, ide memakai baju kotak-kotak pertama kali datang dari fotografer Darwis Triadi.
Namun bila diteliti lebih seksama ada perbedaan kemeja kotak-kotak yang dikenakan pasangan Jokowi-Ahok dulu dengan Ahok-Djarot sekarang. Meski, keduanya memang sama-sama bermotif kotak-kotak dengan paduan warna merah, hitam, dan putih, namun pada kemeja bermotif kotak-kotak yang dikenakan Ahok-Djarot lebih besar dibanding kemeja kotak-kotak Jokowi-Ahok. Kemudian pada bagian kantong kemeja Ahok-Djarot dibuat berbentuk segitiga sedangkan kantong kemeja Jokowi-Ahok berbentuk segi empat.
3. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Pasangan Anies-Sandi memilih menggunakan pakaian ciri khas Jokowi pada saat Jokowi maju pada Pilpres 2014, yaitu padanan kemeja putih dan celana hitam. Sesekali pasangan ini menyelempangkan seledang atau syal dari batik atau kain nusantara untuk berbagai kesempatan.
Anies sering kali mengenakan kemeja tersebut dengan cara digulung sampai di bawah siku. Sementara Sandiaga sering tampil dengan kemeja putih lengan pendek atau panjang berkantong empat. Menurutnya, pilihan kemeja ini merupakan identik dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, partai yang mengusung pasangan ini.
Kepada media, Sandiaga menerangkan makna warna putih sebagai perlambang persatuan. Menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia sudah lama terkotak-kotak dan kini saatnya bersatu untuk Jakarta yang lebih baik.
HADRIANI P | BERBAGAI SUMBER