TEMPO.CO, Jakarta - Ada satu hal yang membuat Ari Wibowo selalu teringat masa kecilnya ketika tinggal di Jerman. Ari ingat betul, saban hari dia makan roti dioles mentega, selai, atau cokelat. Menu sehari-hari yang sederhana dan umum di masyarakat Eropa.
Ketika hijrah ke Indonesia sejak berusia 10 tahun, Ari kesulitan mengulang kenangan makanan masa kecilnya itu. "Yang saya lihat, selama ini roti yang ada di sini adalah roti yang lembek," kata Ari kepada Tempo di Baywalk Mall Pluit, Jakarta Utara, Sabtu 14 Januari 2017. Ari menjelaskan, roti Eropa memiliki karakter tersendiri, yakni bentuknya besar, padat, dan agak keras.
BACA JUGA: Yuks.., Intip Aneka Gaya Pria Berakhir Pekan
Hingga pada 2014, Ari mendapat tawaran dari teman gerejanya untuk menjajal beberapa produk roti merek Francis Artisan Bakery. Saat itu, Ari menyarankan agar toko roti Francis tidak membuat roti lembek seperti yang ada di pasaran. "Bikin tipikal roti Eropa, seperti banquet, luarnya kering tapi dalamnya empuk," ujarnya.
Ari kemudian mendapat kiriman roti setiap hari dari Fracis dan mengisi kuesioner untuk memberi masukan. Total dia mencoba sekitar 30 jenis roti. "Favorit saya choco bun," ujar Ari yang kini menjadi brand ambassador Francis Artisan Bakery.
Meski doyan makan roti, Ari menyerahkan urusan pemilihan menu makanan di rumah kepada istrinya, Inge Anugerah. "Saya biarkan istri saya yang menentukan karena dia jago masak," ujarnya. "Saya cuma kasih uangnya saja buat belanja."
RINI_KUSTIANI
BACA JUGA:
Mengapa Kain Tenun Alami Mahal?
Trik Ernest Menggaet Putra Presiden